Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Permintaan Emas Kencang, Pendapatan Hartadinata Melonjak 82%

Emiten produsen emas perhiasan Hartadinata Abadi catat penjualan emas Rp2,12 triliun di kuartal I 2023
Dok. Hartadinata Abadi Tbk (HRTA)
Intinya sih...
  • Penjualan Hartadinata melonjak 82% pada semester I 2025, mencapai pendapatan Rp15 triliun.
  • HRTA menargetkan pendapatan tahun 2025 sebesar Rp26,8 triliun, dengan laba usaha senilai Rp1,45 triliun.
  • Perpanjangan addendum kredit dari Bank Mandiri akan mendukung pertumbuhan bisnis HRTA dan memperoleh sertifikasi LBMA untuk fasilitas pemurnian emas.

Jakarta, FORTUNE - PT Hartadinata Abadi Tbk (HRTA), emiten manufaktur perhiasan emas dan emas batangan terintegrasi mencatat lonjakan kinerja bisnis pada enam bulan pertama 2025. Perseroan diperkirakan meraup pendapatan Rp15 triliun, melonjak sekitar 82 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

“Hingga pertengahan tahun, perusahaan telah merealisasikan 56 persen dari target penjualan tahun 2025, meningkat sebesar 82 persen dibandingkan Semester I di 2024. Hal ini mencerminkan tingginya permintaan terhadap produk emas di pasar domestik,” kata Direktur Utama HRTA, Sandra Sunanto dalam keterangan tertulis, Senin (28/7).

Pada 2025 ini, HRTA menargetkan pendapatan sebesar Rp 26,8 triliun, laba usaha senilai Rp 1,45 triliun, dan laba bersih setelah pajak mencapai Rp 602 miliar. Proyeksi ini disusun dengan mempertimbangkan tren industri emas yang dinamis, kondisi makroekonomi, serta efisiensi internal yang terus ditingkatkan.

Dengan kombinasi strategi keuangan yang solid, komitmen terhadap standar internasional, serta daya tanggap terhadap kebutuhan pasar, HRTA optimistis dapat menutup tahun 2025 dengan performa positif dan berkelanjutan.

Perpanjangan addendum kredit

Sandra mengatakan, dukungan pembiayaan dari perbankan nasional turut meningkatan kepercayaan tambahan bagi HRTA dalam memperluas jangkauan bisnis dan menjaga likuiditas.

Seperti addendum kedua atas perjanjian fasilitas kredit modal kerja bagi HRTA dan anak usahanya PT Gemilang Hartadinata Abadi (GHA) dengan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

Perpanjangan fasilitas ini merupakan kelanjutan dari pembiayaan yang sebelumnya diberikan kepada HRTA sebesar Rp 2,4 triliun dan GHA yang bergerak di bisnis gadai emas senilai Rp300 miliar. Dengan addendum ini, jangka waktu fasilitas kredit keduanya diperpanjang dari 23 Juli 2025 menjadi 23 Juli 2026, sehingga memberikan ruang lebih besar bagi perseroan dalam mengelola kebutuhan modal kerja.

“Fasilitas kredit ini akan mendukung pengelolaan dan pelaksanaan strategi penguatan dan pertumbuhan usaha di masa yang akan datang,” kata Corporate Secretary HRTA, Ong Deny dalam keterangan tertulisnya, Senin (28/7).

Kemitraan berkelanjutan dengan institusi keuangan seperti Bank Mandiri menjadi fondasi penting dalam strategi pertumbuhan kami. Perpanjangan fasilitas ini akan mendukung operasional, khususnya di segmen gadai yang terus tumbuh.

Untuk memenuhi praktik bisnis yang bertanggung jawab, pada Mei 2025, HRTA menyelesaikan proses audit Responsible Gold Guidance (RGG) oleh auditor independen yang ditunjuk oleh London Bullion Market Association (LBMA).

Hasil audit menyatakan HRTA telah memenuhi seluruh persyaratan RGG, menjadikannya satu langkah lebih dekat dalam memperoleh sertifikasi LBMA untuk fasilitas pemurnian emas (refinery) milik perusahaan. Sertifikasi ini ditargetkan rampung sebelum akhir Desember 2025.

Sandra menambahkan, ini merupakan bagian penting dari visi jangka panjang perseroan. “Kami percaya bahwa keberlanjutan bisnis tidak hanya dilihat dari sisi finansial, tapi juga dari integritas rantai pasok. Sertifikasi LBMA merupakan prioritas strategis yang mencerminkan komitmen kami terhadap praktik sourcing bahan baku yang bertanggung jawab,” ungkapnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ekarina .
EditorEkarina .
Follow Us