Jakarta, FORTUNE – PT Phapros Tbk (PEHA) mencatatkan pertumbuhan ekspor 193,6 persen secara tahunan (YoY), mencapai Rp3,3 miliar ke sejumakh negara tujuan ekspor Timor Leste, Kamboja, dan Filipina.
Plt Direktur Utama Phapros, Ida Rahmi Kurniasih, mengatakan bahwa produk yang diekspor di antaranya Antimo, Noza, Livron B-Plex, dan lainnya,
“Kamboja merupakan negara pertama tujuan ekspor Phapros di tahun 2014 lalu, dan sampai saat ini mereka masih menjadi pelanggan setia produk-produk Phapros,” ujarnya dalam keterangan yang diterima Fortune Indonesia, Jumat (1/11).
Ida mengatakan bahwa ekspansi penjualan ke pasar internasional adalah bagian dari strategi untuk meningkatkan pendapatan di akhir tahun 2024. Ia berharap dalam beberapa tahun ke depan, ekspor Phapros bisa berkontribusi lebih dari 10 persen total pendapatan perusahaan.
“Meski secara value ekspor kami belum signifikan secara kinerja konsolidasi kami, ke depannya kami optimistis nilainya akan terus bertumbuh seiring dengan adanya permintaan atau tender dari pemerintah negara-negara yang telah menjadi pelanggan tetap produk kami,” kata Ida sembari mengungkapkan bahwa produk yang diekspor ke Kamboja dan Timor Leste adalah obat antialergi, obat influenza, dan antijamur.
Saat ini Phapros memproduksi lebih dari 250 item obat, di antaranya adalah obat hasil pengembangan sendiri dan salah satu produk unggulan Phapros yang menjadi pemimpin pasar di kategorinya adalah Antimo.