Pintu Futures Kembangkan Inovasi Manajemen Risiko Kripto

- Pintu Futures menghadirkan Adjustable Leverage dan Initial Margin Buffer untuk perlindungan risiko dan fleksibilitas strategi pengguna.
- Fitur baru ini menjadi bagian dari strategi PINTU dalam memperluas ekosistem perdagangan derivatif kripto yang aman, terukur, dan kompetitif di Indonesia.
- Volume perdagangan Pintu Futures pada kuartal III-2025 melonjak hampir 200 persen secara kuartalan (QoQ), didorong oleh kenaikan jumlah pengguna baru dan pengguna aktif hingga 20 persen.
Jakarta, FORTUNE — Pintu Futures, lini produk derivatif aplikasi PINTU, menghadirkan dua fitur baru yang berorientasi pada perlindungan risiko dan fleksibilitas strategi bagi penggunanya: Adjustable Leverage dan Initial Margin Buffer.
Kedua fitur ini menjadi bagian dari strategi PINTU dalam memperluas ekosistem perdagangan derivatif kripto yang aman, terukur, dan kompetitif di Indonesia, sejalan dengan tren pertumbuhan volume transaksi yang meningkat signifikan sepanjang 2025.
Iskandar Mohammad, Head of Product Marketing PINTU mengatakan, pihaknya berupaya menghadirkan fitur yang memberikan keseimbangan antara potensi keuntungan dan perlindungan risiko. “Adjustable Leverage memberikan fleksibilitas penuh kepada pengguna untuk menyesuaikan rasio leverage mulai dari 1x hingga 25x, sementara Initial Margin Buffer secara otomatis mengunci margin tambahan guna mengurangi risiko likuidasi,” katanya dalam keterangan tertulis, Selasa (28/10).
Dengan dua inovasi tersebut, Pintu Futures menargetkan peningkatan retensi pengguna aktif dan efisiensi strategi manajemen risiko di segmen derivatif kripto, yang menjadi salah satu pendorong pertumbuhan pasar kripto domestik.
Selain fitur baru, Pintu Futures juga telah menyediakan berbagai instrumen pendukung seperti Take Profit (TP)/Stop Loss (SL), indikator margin, price protection, dan stop order — menjadikannya salah satu platform dengan sistem pengelolaan risiko paling komprehensif di pasar lokal.
Volume perdagangan Pintu Futures pada kuartal III-2025 tercatat melonjak hampir 200 persen secara secara kuartalan (QoQ), didorong oleh kenaikan jumlah pengguna baru dan pengguna aktif hingga 20 persen. Kinerja positif ini mencerminkan meningkatnya minat investor terhadap perdagangan derivatif kripto di Indonesia yang mulai matang secara ekosistem dan regulasi.
Berdasarkan data Bursa Kripto CFX, sejak diluncurkan pada September 2024 hingga September 2025, nilai transaksi derivatif kripto nasional mencapai Rp73,8 triliun, dengan 192 kontrak yang dapat diperdagangkan.
Meski begitu, Iskandar mengingatkan edukasi tetap menjadi pilar penting dalam strategi perusahaan. “Perdagangan derivatif kripto memiliki risiko tinggi, sehingga penting bagi pengguna memahami konsep dasar, manajemen risiko, dan menggunakan dana yang siap untuk ditransaksikan. Karena itu, kami menyediakan konten edukatif gratis melalui Pintu Academy dan kanal media sosial PINTU,” ujarnya.
Dengan inovasi produk dan pertumbuhan volume yang solid, perusahaan menargetkan memperkuat posisinya sebagai pemain utama di industri derivatif kripto Indonesia, yang tengah memasuki fase pertumbuhan dan terintegrasi dengan pasar global.








