Jakarta, FORTUNE - PT Sepatu Bata Tbk (BATA) mencatatkan kerugian sebesar Rp190,28 miliar sepanjang 2023. Angka tersebut membengkak 70,66 persen dari periode sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp105,91 miliar.
Mengutip laporan keuangan perseroan, BATA membukukan penjualan sebesar Rp609,61 miliar atau turun 5,26 persen dari 2022 yang sebesar Rp643,45 miliar.
Dilihat berdasarkan segmennya, penjualan BATA pada 2023 didominasi oleh penjualan eceran dengan total sebesar Rp537,42 miliar, disusul elektronik sebesar Rp63,45 miliar, ekspor Rp5,42 miliar dan lainnya Rp3,30 miliar. Namun, BATA tak mencatat penjualan ke segmen industri, berbeda dengan tahun sebelumnya.
Adapun pada 2022, penjualan BATA juga didominasi oleh segmen eceran sebesar Rp581,15 miliar. Kemudian, di tempat kedua, ada penjualan elektronik sebesar Rp48,58 miliar, disusul ekspor Rp6,06 miliar, industri Rp4,38 miliar, dan lainnya sebesar Rp3,26 miliar.
Sejalan dengan turunnya penjualan, pokok penjualan perseroan turun 0,75 persen menjadi Rp380,55 miliar dari periode sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp383,43 miliar. Dus, laba bruto perseroan turun 11,91 persen menjadi Rp229,05 milar dari sebelumnya Rp260,02 milar.
Adapun rugi usaha BATA tercatat sebesar Rp148,28 miliar atau membengkak 144,53 persen dari tahun 2022 yang sebesar Rp60,63 miliar. Sedangkan rugi tahun berjalan tercatat sebesar Rp190,56 miliar atau membengkak 79,57 miliar dari sebelumnya Rp106,12 miliar di tahun 2022.