MARKET

Intip Rencana Mayora Bagi Dividen hingga Ekspansi Pabrik Baru

Mayora berinvestasi Rp3,7 triliun untuk bangun pabrik baru.

Intip Rencana Mayora Bagi Dividen hingga Ekspansi Pabrik BaruKopiko produksi Mayora. (Shutterstock/ghaya)
13 June 2023
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - PT Mayora Indah Tbk (MYOR) sepakat membayarkan dividen final Rp35 per saham untuk tahun buku 2022 atau total senilai Rp782,55 miliar. Hal ini telah diputuskan berdasarkan hasil Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), Selasa (13/6). 

Nilai dividen per saham yang akan dibagikan ini mengalami kenaikan sekitar 67 persen dari Rp21 per saham pada 2021. Jumlah dividen final pun bertumbuh dari Rp469 miliar pada tahun buku 2021.

Selain untuk dividen, laba bersih juga dialokasikan sebagai dana cadangan sebesar Rp2 miliar. Adapun, sekitar Rp1,18 triliun akan diperuntukkan sebagai laba ditahan.

Saham MYOR ditutup menguat 1,48 persen di level 2.740 di akhir perdagangan Selasa, setelah bergerak di kisaran 2.690 hingga 2.900 sepanjang hari. Melansir RTI Business, volume transaksinya mencapai 19,03 juta saham, dengan nilai transaksi Rp53,13 miliar dan frekuensi transaksi 6.131 kali. Rata-rata harga saham MYOR hari ini adalah Rp2.791,20.

Proyeksi kinerja Mayora Indah di 2023

Tahun ini, Mayora memproyeksikan pertumbuhan penjualan 10,0 persen (YoY) dari Rp30,66 triliun pada 2022 menjadi Rp33,74 triliun. Laba bersih juga diproyeksikan naik 32,4 persen dari Rp1,97 triliun menjadi Rp2,60 triliun.

Di kuartal pertama 2023, perseroan sudah meraih penjualan sebanyak Rp8,45 triliun atau bertumbuh 11,4 persen (YoY) dibandingkan periode serupa tahun lalu, yang mencetak penjualan Rp7,58 triliun. Laba bersihnya juga meroket 134,7 persen dari Rp314 miliar menjadi Rp737 miliar di triwulan pertama tahun ini.

Ekspansi pabrik Mayora

Sebagai bagian dari strategi bisnis tahun ini, Mayora berencana membangun pabrik baru dengan total investasi Rp3,7 triliun. Lokasinya berada di Balaraja dan Purwosari, Jawa Tengah. Fasilitas produksi baru itu baru mulai beroperasi pada 2024. Dengan beroperasinya pabrik baru ini, maka akan menambah kapasitas produksi perseroan sebesar 200.000 ton per tahun.

“Pabrik baru yang dibangun akan meningkatkan kapasitas produksi biskuit dan wafer perseroan sebesar 30 persen,” kata Direktur Mayora, Ricky Afriyanto dalam paparan publik. 

Perseroan menganggarkan belanja modal senilai Rp2,1 triliun untuk 2023 untuk mendanai proyek dan kebutuhan pemeliharaan Hingga kuartal pertama 2023, anggaran itu sudah terserap sebesar Rp780 miliar.

Related Topics