MARKET

Pasar Optimis Emiten Bagikan Dividen, IHSG Diramal Naik Terbatas

Kenaikan IHSG terbatas karena fluktuasi kurs dan komoditas.

Pasar Optimis Emiten Bagikan Dividen, IHSG Diramal Naik TerbatasProyeksi pergerakan IHSG. (ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A)
21 November 2022
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Indeks Harga Saham Gabungan diperkirakan kembali menguat, Senin (21/)11), setelah ditutup naik 0,52 persen ke level 7.082,18 pada Jumat (18/11) pekan lalu. Meski demikian, penguatan indeks saham diperkirakan cenderung terbatas karena minimnya sentimen dalam negeri. 

Analis Riset Artha Sekuritas Indonesia, Dennies Christoper, mengatakan IHSG hari ini berpotensi naik dalam jangka pendek terdorong musim dividen emiten. Sementara dari data ekonomi domestik, awal pekan ini masih minim sentimen.

Dari global,  Amerika Serikat (AS) akan merilis beberapa data seperti statistik pengangguran, pasokan minyak, dan kebijakan suku bunga Fed di akhir November ini.

Dennies memproyeksikan IHSG hari ini akan bergerak di rentang support 7.041 dan 7.000, serta resisten di level 7.108 dan 7.134. Beberapa saham yang menjadi pilihannya hari ini meliputi TOWR, MDKA, ADHI, BBRI, BBCA, TKIM, dan ESSA.

CEO Yugen Bertumbuh Sekuritas, William Surya Wijaya pun memperkirakan IHSG menguat di awal pekan ini berkat stabilitas ekonomi Indonesia. “IHSG masih mengindikasikan upaya keluar dari rentang konsolidasi wajar, sedangkan sentimen dari fluktuasi kurs rupiah dan harga komoditas masih akan membayangi laju IHSG sampai beberapa waktu mendatang,” jelasnya dalam riset.

Ia memproyeksikan IHSG bergerak di kisaran support 6.921 dan resisten di 7.152. Beberapa saham yang ia pilih, yakni SMGR, UNVR, ITMG, BBCA, BSDE, AALI, dan AKRA.

Sentimen bursa global

Perdagangan IHSG setelah lebaran. (ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/pras)

Dari pasar global, Bursa Amerika Serikat ditutup naik, dengan detail: Dow Jones menguat 0,59 persen, Nasdaq 0,01 persen, dan S&P naik 0,48 persen. Wall Street juga menguat di akhir perdagangan pekan lalu.

Dennies menjelaskan, “Investor mengabaikan komentar hawkish dari pejabat Federal Reserve tentang kenaikan suku bunga.”

Selain itu, Pemimpin Federal Reserve Bank of Boston, Susan Collins mengatakan The Fed perlu menaikkan suku bunga 75 basis poin lagi karena masih sedikit bukti yang menunjukkan tekanan harga berkurang.

Pada jumat pekan lalu, (18/11) IHSG ditutup menguat di level 7,082.18 (+0.52%), meskipun pergerakan bursa saham Amerika Serikat dan Eropa melemah. Penguatan didorong optimisme setelah kemarin Bank Indonesia menaikkan suku bunga untuk mengantisipasi inflasi dan kenaikan suku bunga The Fed.

Analisis teknikal IHSG

Ilustrasi laju IHSG. (ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A)

Related Topics