MARKET

Sinarmas Asset Management Proyeksi Target IHSG 7.700 di 2024

Apa saja sektor pilihan dan katalisnya?

Sinarmas Asset Management Proyeksi Target IHSG 7.700 di 2024Pria melintasi layar digital pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (24/6/2022). Pada penutupan perdagangan akhir pekan, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup naik 44,67 poin atau 0,64 persen ke 7.042,93. (ANTARA FOTO/Akbar Nugroho)
02 November 2023
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Sinarmas Asset Management memproyeksikan target IHSG (Indeks Harga Saham Gabungan) sebesar 7.700 pada 2024 yang menggambarkan rasio price to earning (P/E) forward 13,1 kali.

Lebih lanjut, Chief Investment Officer, Sinarmas Asset Management, Genta Wira Anjalu mengatakan, target itu disertai oleh tingkat pertumbuhan laba sebesar 10 persen.

"Target ini cukup konservatif karena hanya merefleksikan level rasio PE pada standar deviasi minus satu," kata Genta dalam webinar Menakar Peluang Pasar Saham di Tahun Pemilu pada Kamis (2/11).

Lebih lanjut, walaupun fundamental makro ekonomi Indonesia relatif kuat daripada negara berkembang lain, situasi pasar saham masih terdampak negatif dari kondisi global.

Dus, Sinarmas Asset Management meyakini bahwa saham-saham pilihan di sektor konsumsi dan telekomunikasi masih dapat membukukan performa yang baik pada 2024. "Didorong oleh katalis pemilu dan konsumsi yang membaik," imbuh Genta.

Masa transisi politik buat volatilitas meningkat

Deputy Head Research Sinarmas Sekuritas, Ike Widiawati dalam kesempatan yang sama menambahkan, menjelang masa transisi politik menuju tahun pemilu, volatilitas pasar saham memang naik. Tapi, menurutnya, itu hanya berlaku dalam jangka pendek.

"Beberapa pelaku pasar, di antaranya memang bersikap wait and see jelang masa transisi politik ini," ujarnya.

Apalagi, mengingat tiga calon kandidat presiden dan wakil presiden 2024-2029 memiliki elektabilitas di bawah 50 berdasarkan hasil survei Poltracking, Polling Institute, serta Politics Research and Consulting. Hal itu semakin menambah peluang terjadinya pemilu dua ptaran. Itu termasuk risiko yang akan membayangi pasar di tahun depan.

Sebab, Ike mengatakan, semakin lama putaran, maka waktu indeks untuk pulih pun semakin lama. "Manuver indeks lebih gesit, pergerakannya memang kian tinggi. Sampai presiden terpilih, kondisi sudah mulai adem, transisi mulai smooth, maka itu waktunya pasar bisa kembali bullish," jelasnya.

Salah satu katalisnya, yakni posisi kas di Amerika Serikat sudah berada di kisaran 15 persen. Ike menilai angka itu sudah berada di posisi tinggi. Hanya tinggal menunggu waktu  yang tepat bagi investor untuk mengalokasikan dana yang mereka miliki.

Related Topics