MARKET

Terancam Didepak dari Bursa AS, Alibaba Buka Suara

Alibaba terancam delisting karena tak penuhi syarat audit.

Terancam Didepak dari Bursa AS, Alibaba Buka SuaraKantor Pusat Alibaba di Beijing. Alibaba Group Holding Limited adalah perusahaan e-commerce Cina yang didirikan pada tahun 1999 oleh Jack Ma. Shutterstock/testing
01 August 2022

Jakarta, FORTUNE – Alibaba Group Holding Ltd (BABA) terancam terdepak dari Bursa New York (NYSE), setelah mauk ke dalam daftar pantauan delisting oleh Security and Exchange Commission (SEC) Amerika Serikat (AS). Raksasa e-commerce Tiongkok itu pun buka suara.

“Kami akan terus memantau perkembangan pasar, memathui undang-undang dan peraturan yang berlaku dan berusaha mempertahankan status pencatatan di NYSE dan Bursa Efek Hong Kong,” kata Alibaba kepada Bursa Hong Kong, Senin, dikutip dari Reuters.

Selain kabar delisting, perusahaan juga dikabarkan tengah mempertimbangkan pengajuan listing utama kedua di Bursa Hong Kong. Sebelumnya, titan teknologi Cina itu telah merampungkan pencatatan sekunder di Hong Kong pada 2019, setelah melantai di NYSE pada 2014.

Pada Jumat lalu, SEC menginput nama Alibaba dalam daftar berisi lebih dari 270 perusahaan Cina yang terancam delisting karena tidak memenuhi persyaratan audit.

Akibat kabar itu, saham Alibaba di Hong Kong pun terpangakas 4,5 persen di awal perdagangan Bursa Hong Kong, menyusul pelemahan 11,19 persen BABA di NYSE akhir pekan lalu (waktu setempat).

Tentang tindakan SEC terhadap Alibaba

Fasilitas pusat data Alibaba Cloud. (Alibaba)

Related Topics

    © 2024 Fortune Media IP Limited. All rights reserved. Reproduction in whole or part without written permission is prohibited.