Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
investasi saham, surat berharga negara (sbn), obligasi negara
ilustrasi investasi (unsplash.com/Austin Distel)

Jakarta, FORTUNE - Di tengah volatilitas pasar saham yang meningkat saat ini, apa yang harus para trader dan investor lakukan?

Dalam tiga bulan terakhir, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) telah terkoreksi 11,58 persen. Bahkan, IHSG sempat mengalami trading halt pada pembukaan hari pertama perdagangan setelah libur lebaran, Selasa (8/4).

Equity Analyst PT Indo Premier Sekuritas (IPOT) Dimas Krisna Ramadhani memproyeksikan IHSG masih memiliki ruang mengalami koreksi lebih lanjut, dengan target terdekat pada level 5.500.

"Sebagai indikator awal perekonomian, IHSG memberikan sinyal penting mengenai arah perekonomian Indonesia ke depan dan oleh karena itu pergerakan IHSG harus diperhatikan dengan seksama oleh para investor," kata Dimas (10/4).

Menurutnya, meskipun kebijakan moneter Indonesia terbatas saat ini, tantangan besar akan muncul di masa depan. Penurunan ekonomi riil yang tercermin dalam pergerakan IHSG akan semakin sulit diatasi, sehingga diperlukan kebijakan lebih strategis untuk mengantisipasi dampak lanjutan dari tekanan global.

Dimas mengapresiasi kebijakan teknis pasar trading halt terbaru yang bursa lakukan demi menahan tekanan jual. Namun ia mengeritik kebijakan ARB 15 persen yang dapat menyebabkan likuiditas pasar semakin kering.

Dimas juga menyoroti kemungkinan perlambatan ekonomi global yang dapat berimbas pada Indonesia. Penurunan yang terjadi di pasar saham global memberikan gambaran tentang potensi perlambatan ekonomi global yang dapat mempengaruhi perekonomian domestik.

"Jika ekonomi global mengalami perlambatan, Indonesia juga berisiko mengalami hal yang sama," ujarnya.

Di tengah kondisi pasar yang fluktuatif saat ini, IPOT membagikan tips bagi para trader dan investor, mencakup:

  • Sebaiknya jangan melihat floating loss terus-menerus. Fokus pada evaluasi kesalahan dan pastikan telah menjalankan rencana trading dengan disiplin.

  • Ulas dan evaluasi portofolio. Dimas menyarankan memisahkan saham yang masih sejalan dengan rencana trading dan yang memerlukan langkah cut loss.

  • Pastikan keuangan sehat dengan memperbaiki arus kas dan hindari berutang untuk berinvestasi.

  • Perbarui ilmu dan tetap sabar. Salah satu caranya, dengan meningkatkan pemahaman mengenai analisis teknikal dan siklus pasar.

Fundamental: perkembangan ekonomi global dan peluang bagi Indonesia

Editorial Team

Tonton lebih seru di