Jakarta, FORTUNE - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menyatakan akan terus meningkatkan kualitas infrastruktur transportasi di Provinsi Bali di luar proyek Bandar Udara (Bandara) Bali Utara. Salah satu fokusnya adalah perbaikan signifikan kapasitas Bandara I Gusti Ngurah Rai karena pada 2022 menjadi bandara kelolaan PT Angkasa Pura I (AP I) tersibuk.
Pertumbuhan penumpang pesawat udara di Bandara Ngurah Rai, domestik maupun internasional, pada 2022 mencapai 12,5 juta orang, meningkat 231 persen dibandingkan dengan 2021 yang mencapai 3,7 juta.
“Melihat tren pergerakan penumpang dan pesawat yang kian meningkat, Bandara Ngurah Rai akan dikembangkan kapasitasnya menjadi 35 juta penumpang per tahun, atau mencapai 3 kali lipat dari kapasitas saat ini,” kata Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, melalui keterangan pers, Rabu (18/1).
Langkah pemerintah dalam meningkatkan kualitas infrastruktur transportasi di Bali ditujukan untuk mengantisipasi peningkatan jumlah kunjungan wisatawan domestik dan mancanegara setelah Covid-19 mereda. Perbaikan itu tidak saja dilakukan untuk sektor transportasi udara, tapi juga darat dan laut.
Pada sektor laut, Kemenhub telah membangun tiga pelabuhan yang menghubungkan kawasan 'segitiga emas', yaitu Pelabuhan Sanur di Sanur, Pelabuhan Penyeberangan Sampalan di Nusa Penida, dan Pelabuhan Penyeberangan Bias Munjul di Nusa Ceningan.