Danantara Kerja Sama dengan JIF untuk Garap Sektor Prioritas

- Kerja sama ditujukan demi investasi pada sektor prioritas di Kerajaan Hasyimiyah Yordania.
- MoU diteken CIO Danantara Indonesia dan CEO Jordan Investment Fund.
- Kolaborasi ini akan menyasar peluang co-investment dan evaluasi proyek strategis.
Jakarta, FORTUNE — Danantara Indonesia resmi memperluas sayap investasinya ke Timur Tengah melalui kemitraan strategis dengan Jordan Investment Fund (JIF). Langkah ini dikukuhkan melalui penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) untuk menjajaki peluang investasi bernilai tinggi pada berbagai sektor prioritas Kerajaan Hasyimiyah Yordania.
Melalui unit kelolaannya, Danantara Investment Management (DIM), perusahaan menargetkan kolaborasi investasi (co-investment) pada sektor infrastruktur, pengembangan perkotaan, transportasi, transisi energi, hingga teknologi berbasis inovasi.
CEO Danantara Indonesia, Rosan Roeslani, menegaskan kesepakatan ini merupakan tonggak sejarah baru dalam hubungan ekonomi kedua negara.
“Danantara menyambut kesempatan untuk bekerja bersama JIF dalam mengidentifikasi proyek-proyek strategis yang memberikan nilai jangka panjang dan berkontribusi pada kemajuan ekonomi bersama,” ungkap Rosan dalam keterangan resmi, Kamis (11/12).
MoU tersebut ditandatangani oleh Chief Investment Officer Danantara Indonesia, Pandu Sjahrir, dan CEO Jordan Investment Fund. Prosesi penandatanganan disaksikan oleh Rosan Roeslani serta Menteri Investasi Yordania, H.E. Dr. Tareq Abu Ghazaleh.
Kesepakatan ini dicapai dalam rangkaian one-day working session yang dihelat oleh Kementerian Investasi Yordania, yang mempertemukan para pejabat senior dan pemimpin sektor strategis dari kedua negara.
Menteri Tareq menyebut inisiatif ini selaras dengan arahan Raja Abdullah II, terutama usai kunjungan kenegaraan ke Indonesia yang membuka pintu kolaborasi lebih dalam dengan Danantara.
Tareq menyoroti keunggulan strategis Yordania, mulai dari sumber daya manusia yang kompetitif, posisi geografis, hingga ekosistem regulasi yang mendukung investasi.
“Faktor-faktor ini menciptakan fondasi yang kuat bagi proyek strategis dan kemitraan berkelanjutan,” ujarnya.
Dalam implementasinya, Danantara dan JIF akan melakukan evaluasi terstruktur demi mengidentifikasi proyek dan menyusun studi kelayakan mendalam.
Tujuannya adalah memastikan setiap investasi memiliki nilai ekonomi dan dampak pembangunan nyata.
Kerja sama ini tidak hanya terbatas pada pendanaan, tetapi juga mencakup pertukaran pengetahuan dalam manajemen investasi, tata kelola, dan pengembangan proyek antarkedua sovereign fund.
Bahkan, perjanjian ini membuka peluang pembentukan perusahaan patungan (joint venture) pada masa mendatang.
Rosan menambahkan, stabilitas investasi Yordania menjadikan negara tersebut mitra yang solid untuk jangka panjang.
“Kami melihat kolaborasi ini sebagai awal keterlibatan multi-fase yang akan membuka area pertumbuhan baru,” ujarnya.


















