NEWS

Berwisata Sekaligus Jaga Alam dengan ‘Carbon Footprint Calculator'

Upaya mewujudkan pariwisata berkualitas dan berkelanjutan.

Berwisata Sekaligus Jaga Alam dengan ‘Carbon Footprint Calculator'Hutan mangrove untuk penyerapan jejak karbon/Pixabay
20 January 2022
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) berkolaborasi dengan Jejak.in meluncurkan aplikasi Carbon Footprint Calculator dan Offsetting. Aplikasi ini diharapkan dapat membantu mewujudkan pariwisata yang berkualitas dan berkelanjutan. 

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan, industri pariwisata secara global menyumbang delapan persen dari emisi karbon dunia. Oleh karena itu, ia mengajak wisatawan untuk memperhatikan jejak karbon (carbon footprint) saat berwisata demi pengembangan pariwisata yang berkualitas dan berkelanjutan.

Program Carbon Footprint Calculator (CFPC) dimulai pada 7 Januari 2022. Hal ini menjadi upaya dalam melakukan pengimbangan nilai emisi yang dihasilkan dengan menyerap jejak karbon, demi membantu mencegah dampak buruknya pada iklim.

Penguatan reputasi pariwisata di Indonesia

Tampilan aplikasi ‘Carbon Footprint Calculator’

Kolaborasi ini menampilkan prototyping  CFPC dalam rangka penguatan reputasi pariwisata untuk mendukung Presidensi G20, kolaborasi platform aplikasi CFPC, sinergi inisiatif pelaku pariwisata di destinasi dalam rangka penerapan CFPC. Selain itu, juga untuk monitoring carbon-offset di destinasi menuju skema carbon trading di bidang pariwisata dan ekonomi kreatif.

Sandiaga menyampaikan, Carbon Footprint Calculator juga dapat meningkatkan nilai reputasi dan kepercayaan publik pada sektor pariwisata serta menguatkan gerakan climate friendly tourism.

“Saya sampaikan secara tegas bahwa kegiatan pariwisata dan ekonomi kreatif harus intended, bahwa isu-isu lingkungan ini menjadi isu utama kita. Maka hari kita kick off program ini, dan kita harapkan menjadi pembuka untuk berkolaborasi dengan banyak stakeholder. Kita pastikan gerakan ini menjadi gerakan nasional yang mengatasi berbagai krisis akibat perubahan iklim dan mencapai pembangunan yang berkelanjutan,” kata Sandi dalam keterangan resmi, dikutip Kamis (20/1).

Keberlanjutan ekonomi dan kelestarian budaya dan keberlanjutan lingkungan, kata dia,  menjadi jalinan dan ini sesuai dengan tren pariwisata personalized, customized, localize, dan smallers impact.

CEO Jejak.in, Arfan Arlanda, berharap inisiatif Kemenparekraf dan kolaborasi ini dapat berkontribusi menjalankan pariwisata yang ramah lingkungan. Program ini juga secara signifikan mendukung perubahan iklim dan capaian target emisi di Indonesia.

“Semoga inisiatif ini tidak berhenti sampai di sini dan bisa diimplementasi ke seluruh industri pariwisata, di sektor swasta sebagai pelaku ekonomi langsung, sehingga memberikan dampak yang sangat besar untuk di Indonesia,” ujarnya.

Cara menggunakan aplikasi 'Carbon Footprint Calculator'

Tampilan aplikasi ‘Carbon Footprint Calculator'

Related Topics