NEWS

Kembangkan Sains Indonesia, L'Oreal Dukung 5 Peneliti Kulit dan Rambut

Acuan bagi pengembangan di sektor industri dan kesehatan.

Kembangkan Sains Indonesia, L'Oreal Dukung 5 Peneliti Kulit dan RambutIlustrasi penelitian di laboratorium. Shutterstock/DC Studio
21 September 2022
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - L’Oréal yang bekerja sama dengan Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan kelamin Indonesia (PERDOSKI) dan Universitas Indonesia untuk menghadirkan kembali program filantropi “Hair and Skin Research Grant 2022”. 

Gelaran Hair & Skin Research Grant memang menjadi ajang para ilmuwan mengembangkan riset untuk memberi solusi atas masalah kulit dan rambut agar bisa menjawab tantangan zaman. Di tahun kedua program Hair & Skin Research Grant,  L'Oreal meningkatkan dana hibah dari tahun menjadi total menjadi Rp375 juta untuk 5 tim pemenang.

Presiden Direktur L’Oréal Indonesia, Junaid Murtaza mengatakan pihaknya terus mendukung para peneliti untuk menghasilkan ide dan inovasi baru yang dapat membantu memberikan solusi untuk masalah dan tantangan global saat ini dan masa depan.

“Program filantropi ‘Hair & Skin Research Grant’ menjadi salah satu bukti bahwa kami senantiasa mendukung para peneliti,” katanya dalam keterangan resmi, Selasa (20/9).

Medical Director L’Oréal Research, Innovation and Technologies, dr. Michèle Verschoore menyebut saat ini pihaknya membentuk kecantikan melalui sains di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Namun, dibandingkan negara lain Indonesia dianggap memiliki jumlah dermatolog lebih sedikit. 

Oleh karena itu, pihaknya ingin mengoptimalkan para peneliti yang ada, serta menumbuhkan minat akan sains dari generasi muda, termasuk melalui program filantropi Hair & Skin Research Grant. 

Ketua Umum PERDOSKI dr. M. Yulianto Listiawan menjabarkan, penelitian terpilih telah memenuhi beberapa kriteria, yakni value and significance, scientific quality, originality, dan feasibility. Program ini diharapkan dapat memberikan sumbangsih nyata dalam peningkatan kualitas perawatan rambut dan kulit yang dihadapi masyarakat sehari-harinya di Indonesia. Berikut ini lima penelitian terbaru dari tim pemenang Hair and Skin Research Grant 2022.

1. Potensi bawang hitam untuk antijerawat

Digawangi dr. Ambar Rialita, riset ini bertajuk Potensi Bawang Hitam Tunggal sebagai Anti-Jerawat yang Disebabkan Bakteri Propionibacterium acnes, Staphylococcus aureus, dan Staphylococcus epidermidis.

Riset ini meneliti bawang hitam untuk mengatasi jerawat. Tim menguji potensi ekstrak bawang hitam tunggal untuk menghambat pertumbuhan bakteri patogen penyebab jerawat Propionibacterium acnes, Staphylococcus aureus, dan Staphyllococcus epidermidis.

Ambar menerangkan bawang hitam mengandung senyawa aktif antibakteri yang lebih tinggi dibanding bawang putih segar. Senyawa aktif yang dimaksud antara lain allicin dan S-allyl cysteine (SAC) yang diketahui memiliki sifat antibakteri, untuk melawan bakteri berdinding sel tebal (bakteri Gram positif) maupun bakteri dengan dinding sel yang lebih tipis (Gram negatif).

2. Terapi untuk mengatasi kebotakan

Penelitian bertajuk Efektivitas dan Keamanan Kombinasi Finasteride dan Minoxidil Topikal Dibanding Minoxidil Topikal untuk Perawatan Androgenetic Alopecia pada Pria ini dipimpin dr. Farah Faulin. 

Androgenetic Alopecia (AGA) merupakan kondisi kebotakan rambut yang disebabkan oleh kerentanan rambut terhadap androgen yang memicu mengecilnya folikel rambut. Sejauh ini, terapi AGA yang diizinkan oleh Food and Drugs Administration (FDA) adalah dengan menggunakan finasteride oral dan minoxidil topikal

Namun, penggunaan finasteride oral dapat memberikan efek samping bagi pasien, seperti penurunan libido dan disfungsi ereksi. Diharapkan penggunaan finasteride oral dengan kombinasi minoxidil topikal dapat meningkatkan efektivitas terapi. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu pilihan bagi pria untuk dapat merawat dan mengobati AGA, dengan efek samping sistemik yang lebih kecil.

Related Topics