ilustrasi ide bisnis minuman (unsplash.the nix company)
Sementara itu, Wakil Direktur Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Eko Listiyanto, menyoroti polemik terkait cukai MBDK dalam konteks pemulihan daya beli. Menurutnya, kebijakan ini memang bertujuan untuk mengendalikan konsumsi gula demi kesehatan masyarakat, namun harus diterapkan secara bertahap agar tidak mengganggu industri makanan dan minuman.
"Itu memang masih jadi polemik ya. Memang terutama di industri minuman punya implikasi kepada harga makanan dan minuman, sehingga harusnya juga mempertimbangkan kemampuan, masih bisa dibeli lah," kata dia.
Eko juga menekankan bahwa kebijakan cukai seharusnya tidak semata-mata untuk menambah penerimaan negara, melainkan lebih berfokus pada pengendalian konsumsi yang berlebihan. Jika gula terbukti berkontribusi terhadap masalah kesehatan seperti diabetes dan obesitas, maka perlu adanya regulasi.
"Namanya cukai itu kan tujuan utamanya untuk pembatasan, bukan penerimaan. Jadi kalau arahnya penerimaan negara, ya itu kurang tepat," kata Eko.
Jika tarif cukai terlalu tinggi sejak awal, dikhawatirkan juga akan mendorong munculnya pasar gelap dan produk ilegal, sebagaimana yang terjadi pada industri hasil tembakau. "Selama ini itu memang kelemahan kebijakan cukai kita itu hanya menyasar pada produk-produk yang sedikit, padahal ketidaksehatan dari produk itu tidak hanya itu," katanya.
Dalam praktiknya, penerapan cukai MBDK akan berdampak pada harga produk di pasaran. Oleh karena itu, studi mengenai daya beli masyarakat dan elastisitas harga perlu dilakukan agar kebijakan ini tidak menimbulkan resistensi yang berlebihan. Konsumen yang merasa harga minuman berpemanis meningkat tajam bisa saja mengurangi konsumsi mereka, yang pada akhirnya dapat berdampak pada sektor industri.
Selain itu, sosialisasi kepada masyarakat juga menjadi elemen penting dalam keberhasilan kebijakan ini. Menurutnya, banyak konsumen yang mungkin belum sepenuhnya memahami bahaya konsumsi gula berlebihan, sehingga edukasi kesehatan menjadi langkah yang tidak kalah penting dibandingkan dengan penerapan cukai itu sendiri. Dengan pemahaman yang lebih baik, diharapkan masyarakat dapat lebih sadar dalam mengontrol konsumsi gula tanpa harus bergantung sepenuhnya pada regulasi pemerintah.