NEWS

Pemerintah Akui Kesulitan Jaga Kestabilan Harga Jagung

Harga jagung di tingkat peternak melambung tinggi.

Pemerintah Akui Kesulitan Jaga Kestabilan Harga JagungANTARA FOTO/Arnas Padda/yu/rwa.
29 January 2024

Jakarta, FORTUNE – Deputi III Kepala Staf Kepresidenan Bidang Perekonomian, Edy Priyono, mengatakan saat ini harga Jagung untuk pakan ternak telah mengalami kenaikan sangat signifikan.

Sejauh ini, harga jagung per kilogram telah mencapai rata-rata Rp8.300, jauh dari Harga Acuan Pembelian (HAP) jagung di tingkat petani yang mencapai Rp4.200 per kilogram, dan di tingkat peternak Rp5.000 per kilogram.

“Kalau kita semua pemerintah Kementan, Bulog, Bapanas termasuk KSP, telah gagal mejaga dari sisi hulu karena harga jagung terus mengalami kenaikan,” kata dia dalam rapat koordinasi inflasi daerah yang disiarkan secara virtual, Senin (29/1).

Dengan melambungnya harga jagung, Edy menyebut, banyak peternak ayam peTelur yang mengafkirkan produknya secara dini. Pasalnya, terjadi kerugian dari harga jual telur yang tidak mengejar dengan kenaikan harga jagung.

Harga telur di tingkat peternak saat ini berkisar Rp22.000–23 ribu perkilogram.

“Harusnya harga telur Rp29.000 per kilogram di kandang, dan peternak rugi habis-habisan, dan ini akan berakibat pada suplai telur,” ujarnya.

Jika kesulitan suplai telur ini terjadi menjelang Ramadan, Edy mengatakan dampak akan lebih besar. Oleh karena itu, jalan keluar dari masalah tersebut perlu dipikirkan.

“Untuk Februari ini, kita butuh upaya khusus. Tak bisa lagi bicara di sisi hulu,” ujarnya.

Dibutuhkan hingga 1,1 juta ton jagung untuk pakan ternak per bulan. Namun, apabila melihat musim tanam jagung pada Oktober 2023, panen jagung pada Januari ini hanya mencapai 693.000 ton.

Solusi menjaga stok telur sampai Ramadan

Related Topics

    © 2024 Fortune Media IP Limited. All rights reserved. Reproduction in whole or part without written permission is prohibited.