NEWS

Bahlil Sebut Tesla Rugi Tak Investasi di Indonesia, Ini Alasannya

Indonesia tengah mengembangkan ekosistem mobil listrik.

Bahlil Sebut Tesla Rugi Tak Investasi di Indonesia, Ini AlasannyaIlustrasi pabrik Tesla. Shutterstock/Michael Vi
28 April 2022
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia, menilai bahwa Tesla akan rugi jika enggan berinvestasi di Indonesia. Menurutnya, Indonesia punya keunggulan sebagai pemasok bahan baku baterai mobil listrik karena 25 persen cadangan nikel dunia ada di negeri ini. Lalu, ada pula pasokan mineral bahan baku baterai lainnya di Tanah Air.

Seluruh sumber daya tersebut, menurut Bahlil, akan sangat bermanfaat untuk menunjang bisnis Tesla ke depan. "Nah, mungkin sekarang Tesla melihat studi kelayakannya. Karena apa? kalau kita mau bangun ekosistem baterai mobil, sangatlah rugi kalau para investor tidak mau menanamkan modalnya di Indonesia," ujarnya dalam konferensi pers, Rabu (27/4).

Bahlil juga mengatakan bahwa lamanya proses investasi Tesla di Indonesia merupakan bagian dari strategi komunikasi dalam membangun negosiasi, dan hal tersebut sangat wajar.

Hemat Bahlil, Indonesia prospektif untuk investor yang mengembangkan ekosistem kendaraan listrik seperti Tesla karena memiliki tiga dari bahan baku utama kendaraan listrik. Selain nikel ada juga mangan dan kobalt.

"Ada empat komponen baterai mobil listrik, mangan, kobalt, nikel dan lithium. Tiga di antaranya ada di Indonesia. Saya pikir ini soal strategi saja. Mungkin mereka minta lebih pada saat itu, tapi pada saat itu Pak Luhut belum mau memberikan. Itu biasa. Kita enggak boleh didikte sama pengusaha," ujarnya.

Investor lain

Lebih lanjut, Bahlil mengaku belum berkomunikasi dengan Luhut mengenai hasil pertemuan dengan Tesla.

Kendati demikian, jika pun akhirnya Tesla gagal masuk ke Indonesia, ada sejumlah investor global di industri baterai kendaraan listrik yang sudah memastikan diri untuk berinvestasi di Indonesia, seperti LG, CATL, VW, BASF hingga BritishVolt. 

"Jadi, kalau ini Tesla tidak masuk, Amerika akan disuplai oleh Eropa dan UK. Menurut saya secara geoekonomi, Tesla akan melihat ini jadi sesuatu yang menarik untuk dikembangkan," katanya.

Tesla sebelumnya pernah menyampaikan minat untuk masuk ke Indonesia, namun tak kunjung terealisasi. Harapan pabrikan mobil listrik itu masuk ke Indonesia kembali mengemuka setelah pertemuan CEO Tesla Inc, Elon Musk, dengan Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan.

"Saya juga penasaran, tapi saya yakin Pak Luhut punya kepiawaian dalam melakukan lobi dengan Elon Musk," kata Bahlil.

Related Topics