NEWS

Neraca Dagang RI Surplus US$4,53 Miliar pada Maret 2022

Harga komoditas rata-rata mengalami kenaikan.

Neraca Dagang RI Surplus US$4,53 Miliar pada Maret 2022Shutterstock/Afanasiev Andrii
18 April 2022
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan surplus neraca perdagangan US$4,53 miliar pada Maret 2022. Kepala BPS, Margo Yuwono, mengatakan kondisi surplus berlanjut lantaran nilai ekspor masih lebih besar dari impor.

Ekspor Maret 2022 mencapai US$26,50 miliar atau tumbuh 44,36 persen dibandingkan periode sama tahun lalu (year on year/yoy), serta naik 29,42 persen dibanding bulan lalu (month to month/mtm). Sedangkan total nilai impor mencapai US$21,97 miliar.

Menurut Margo, harga komoditas ekspor dan impor sepanjang bulan lalu mengalami peningkatan cukup signifikan.

Misalnya, harga minyak mentah Indonesia di pasar dunia (ICP) yang menembus US$113,50 per barel pada Februari 2022. Harga ICP tersebut naik 78,74 persen dibandingkan harga ICP pada periode sama tahun sebelumnya. "Juga naik 18,58 persen secara bulanan," ujarnya dalam konferensi pers, Senin (18/4).

Komoditas lain

Selain minyak, kenaikan harga juga terjadi pada komoditas non-migas lainnya pada Maret 2022. Kenaikan secara bulanan (mtm), kata Margo, dialami komoditas batu bara, nikel, minyak kelapa sawit, aluminium, emas, dan tembaga.

"Kalau kita lihat peningkatan yang cukup besar pada Maret ini, terutama di komoditas non-migas adalah batu bara yang meningkat 49,91 persen," ujarnya.

Harga nikel juga meningkat 41,26 persen dan minyak kelapa sawit meningkat 16,72 persen (mtm).

Selain peningkatan, beberapa komoditas juga mengalami penurunan harga pada Maret 2022, di antaranya karet, timah, dan minyak kernel: karet turun 2,52 persen, timah 0,08 persen, dan minyak kernel 0,05 persen.

"Jadi, tentu saja perkembangan harga komoditas ini akan memengaruhi ekspor dan impor pada Maret 2022," katanya.

Margo menambahkan, beberapa komoditas pada grafik menunjukkan kenaikan yang cukup tajam yang juga akan berpengaruh terhadap ekspor dan impor Indonesia.

Related Topics