Polemik Kelangkaan Gas Melon, Harga Bright Gas 3 Kg Dicari

04 Feb 2025, 10:01 WIB

ilustrasi bright gas (wikimedia commons)

Kebijakan pembatasan distribusi gas subsidi ke pengecer mengakibatkan kelangkaan gas melon di sejumlah daerah. Karena sudah tidak didistribusikan lewat pengecer, masyarakat menyerbu pangkalan gas LPG 3 kg.

Hal tersebut mengakibatkan antrean panjang dan pasokan gas tidak mampu memenuhi permintaan. Akibatnya kericuhan dan cekcok terjadi di beberapa daerah.

Di tengah polemik kelangkaan gas melon, masyarakat mulai melirik gas pink atau Bright Gas 3 kg yang dulu sempat diuji pasarkan pada 2018 di Jakarta dan Surabaya.

Kira-kira, berapa harga satu tabung gas Bright Gas 3 kg pada saat itu? Temukan jawabannya di bawah ini.

Kelangkaan gas LPG 3 kg

Fenomena kelangkaan gas melon mengakibatkan masyarakat kesulitan untuk memenuhi kebutuhan akan energi.

Terlebih di kawasan Jakarta dan sekitarnya yang mengalami kesulitan menemukan gas LPG 3 kg terjadi belakangan ini.

Diketahui fenomena kelangkaan gas melon ini terjadi karena pengecer sudah tidak diperbolehkan menjual gas subsidi ini dan adanya pengurangan kuota di tahun 2025.

Hari Nugroho, Kepala Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi, dan Energi (Disnakertransgi) DKI Jakarta menyatakan bahwa kelangkaan gas LPG 3 kg yang ada sejumlah lokasi karena pemerintah mengurangi kuota.

“Dikarenakan antara usulan kuota elpiji subsidi untuk Jakarta di 2025 lebih kecil dari realisasi penyaluran elpiji di 2024, ada pengurangan sekitar 1,6 persen,” ungkap Hari dikutip dari Antara, Selasa (4/2).

Adapun kuota gas LPG bersubsidi di tahun 2025 sebesar 407.555 metrik ton, menurun dari realisasi penyaluran di tahun 2024 sebesar 414.134.

Lebih lanjut kelangkaan juga diakibatkan pemberlakukan kebijakan pembatasan distribusi gas melon ke pengecer per Februari 2025.

Kebijakan tersebut mengharuskan masyarakat untuk membeli gas melon di pangkalan resmi Pertamina. Tingginya permintaan membuat stok gas cepat habis dan menyebabkan antrean panjang.

Harga Bright Gas 3 kg

Di tengah polemik kelangkaan gas melon, tidak sedikit masyarakat yang mulai melirik berbagai alternatif gas. Kueri Bright gas 3 kg pun sempat viral beberapa waktu terakhir dan mencuri perhatian di kalangan masyarakat

Untuk memenuhi kebutuhan konsumen, Pertamina menghadirkan jenis Bright Gas untuk segmen masyarakat menengah. Termasuk gas LPG nonsubsidi, harga yang ditawarkan lebih tinggi dari gas bersubsidi.

Dikenal juga sebagai gas pink, ternyata peluncuran gas ukuran 3 kg terbatas hanya di kawasan Jakarta dan Surabaya untuk uji coba pasar pada tahun 2018 lalu.

Peluncuran tersebut diketahui distribusi terbatas sekitar 3 ribu tabung. Saat itu, harga Bright Gas 3 kg berkisar di antara Rp30 ribu-Rp50 ribu-an per tabung isi ulang.

Pertamina tegaskan Bright Gas bukan pengganti Gas LPG 3 kg

Isu mengenai Bright Gas 3 kg mencuat di media sosial. Tidak sedikit pengguna yang berpendapat bahwa gas pink ini nantinya akan menggantikan gas melon.

Dilansir Antara, PT Pertamina Patra Niaga menanggapi kabar tersebut. Pihaknya membantah adanya distribusi Bright Gas 3 kg yang menggantikan LPG 3 kg.

Diketahui, Pertamina meluncurkan Bright Gas ukuran 3 kg dalam rangka melakukan uji pasar varian baru. Foto gas nonsubsidi yang sempat viral tersebut kemungkinan besar diambil pada tahun 2018.

Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Heppy Wulansari menyebutkan bahwa produk Bright Gas tersedia dalam dua kemasan, yaitu 5,5 kg dan 12 kg.

“Itu adalah informasi tidak benar, dan produk Bright gas saat ini hanya tersedia dalam dua kemasan saja, yaitu 5,5 kg dan 12 kg,” jelas Heppy kepada Antara, Selasa (4/2).

Demikian informasi terkait harga Bright Gas 3 kg yang bisa dijadikan alternatif untuk memenuhi kebutuhan gas di tengah kelangkaan gas melon.