NEWS

Menilik Visi Misi Capres dan Cawapres di Bidang Ekonomi

Siapakah yang akan mampu membangun ekonomi Indonesia?

Menilik Visi Misi Capres dan Cawapres di Bidang EkonomiTiga pasangan Capres-Cawapres Pemilu 2024 (Instagram/@bawaslu_donggala)
07 February 2024
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Ketiga pasangan calon presiden dan wakil presiden telah merumuskan visi misinya di bidang Ekonomi dan akan dilaksanakan jika nantinya terpilih menjadi pemimpin republik ini.

Tantangan ekonomi RI yang dipengaruhi beberapa faktor seperti sumber daya manusia, perubahan iklim, hingga ekonomi global akan coba dituntaskan dalam visi misi yang telah disusun para paslon.

Untuk mengetahui apa saja visi misi capres dan cawapres di bidang ekonomi, berikut adalah rangkuman gagasan ekonomi yang digagas oleh para pasangan calon presiden dan wakil presiden pada Pilpres 2024, yang dirangkum dari dokumen visi-misi masing-masing paslon.

1. Anies Baswedan – Muhaimin Iskandar

Ilustrasi poster pasangan Anies-Cak Imin (aminajadulu.com)

Pasangan calon nomor urut 1, Anies-Muhaimin (AMIN) mengusung visi "Indonesia Adil Makmur untuk Semua".

Dalam sektor ekonomi, pasangan AMIN menekankan pemerataan ekonomi, dengan beberapa program yang akan dilakukan, yaitu:

  1. Menciptakan lebih dari 15 juta lapangan kerja baru.
  2. Menurunkan tingkat pengangguran terbuka menjadi 3,5-4 persen pada 2029, (sebelumnya 5,45 persen pada bulan Februari 2023).
  3. Mendorong lahirnya berbagai startup dan pengusaha muda di berbagai bidang, khususnya industri kreatif.
  4. Memberikan dukungan modal pada wirausahawan muda untuk menekan angka pengangguran terbuka.
  5. Menetapkan upah minimum yang adil tanpa memberatkan pemberi kerja.
  6. Menurunkan ketimpangan pengeluaran (indeks gini) menjadi 0,36-0,37 persen pada 2029 (sebelumnya 0,388 persen pada 2023).
  7. Meningkatkan pertumbuhan ekonomi hingga 6,5 persen per tahun (2025-2029).
  8. Meningkatkan penerimaan negara melalui
    perluasan basis dan perbaikan kepatuhan
    pajak untuk meningkatkan rasio pajak dari 10,4 persen (2022), menjadi 13,0-16,0 persen (2029).
  9. Mengendalikan inflasi melalui koordinasi
    antara Bank Indonesia, Pemerintah Pusat
    dan Pemerintah Daerah (Pemda) dengan
    target inflasi rata-rata 2-3 persen per tahun (2025-2029).
  10. Memastikan penegakan hukum terhadap penipuan online, pinjaman online, judi online, pengumpulan dana liar, dan praktik-praktik buruk produk keuangan yang melanggar hukum.
  11. Mempermudah masyarakat dalam proses memulai dan menjalankan usaha.
  12. Meningkatkan investasi di Indonesia dengan merawat investor yang sudah ada, dan merangkul investor baru.
  13. Memastikan investasi efektif dan efisien dengan menurunkan Incremental Capital Output Ratio (ICOR) dari 7,3 (2021-2022) menjadi 5,0 (2025-2029).
  14. Melanjutkan program hilirisasi dan kebangkitan industri (reindustrialisasi) dengan target kontribusi industri manufaktur terhadap PDB dari 18,34 persen (2022) menuju 22,0-23,0 persen (2029).
  15. Meningkatkan belanja R&D dari 0,24 persen (2021) menuju 0,4 persen-0,6 persen PDB (2029) dengan mendorong kontribusi swasta yang lebih besar.
  16. Menjadikan Indonesia pusat industri halal dunia.

2. Prabowo Subianto – Gibran Rakabuming Raka

Ilustrasi poster pasangan Prabowo-Gibran (X/PDemokat)

Related Topics