Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
For
You

Mendekati Natal dan Tahun Baru, Pemerintah Klaim Harga Beras Stabil

IMG_0572.jpeg
Pedagang beras di Pasar Legi Solo. (IDN Times/Larasati Rey)
Intinya sih...
  • Pemerintah mengklaim harga beras stabil dan menurun menjelang Nataru
  • Hasil inspeksi mendadak di Pasar Legi, Surakarta, menunjukkan harga beras sesuai HET atau bahkan lebih rendah
  • Menurut BPS, penurunan harga beras terjadi di 214 kabupaten/kota pada minggu pertama November
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, FORTUNE - Pemerintah memastikan harga beras berada dalam kondisi stabil mendekati masa perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru). Bahkan, di banyak daerah, terjadi penurunan.

Menteri Pertanian sekaligus Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas), Andi Amran Sulaiman, menyatakan upaya pengendalian harga oleh pemerintah mulai membuahkan hasil.

Dalam inspeksi mendadak di Pasar Legi, Surakarta, Kamis (13/11), Amran mengatakan harga beras di lapangan telah sesuai dengan Harga Eceran Tertinggi (HET). Sebagian jenis beras bahkan telah berada di bawah ketetapan tersebut.

Ia menemukan beras SPHP dihargai Rp12.000 per kilogram, dan beras medium Rp13.000 per kilogram. Sementara itu, HET beras premium adalah Rp14.900 dan medium Rp13.500.

Alhamdulillah harga baik dan stabil. Artinya, sudah sesuai dan bahkan di bawah HET,” kata dia dalam keterangan resmi, Jumat (14/11).

Amran inspeksi mendadak pada hari itu berlangsung tanpa persiapan setelah dia membaca berita-berita mengenai kenaikan harga beras. Ia ingin memastikan langsung kondisi di lapangan dan turun bersama Wakil Menteri Pertanian serta Direktur Utama Bulog.

Data Badan Pusat Statistik (BPS) juga menunjukkan tren positif.

Pada pekan pertama November, 214 kabupaten/kota mengalami penurunan harga beras, jauh lebih banyak ketimbang 179 kabupaten/kota pada awal Oktober.

Jumlah daerah yang mengalami kenaikan harga beras turun menjadi 50 kabupaten/kota, dari sebelumnya 61 wilayah pada minggu pertama bulan lalu.

Amran mengingatkan agar informasi mengenai harga pangan disampaikan secara hati-hati dan tidak dipolitisasi.

“Ini untuk rakyat kecil. Janganlah dizalimi petani kita. Kalau pangan bermasalah, negara bisa bermasalah,” ujarnya.

Pemerintah mengandalkan peran Satuan Tugas (Satgas) Pengendalian Harga Beras yang sejak 20 Oktober bergerak mengawasi stabilisasi harga.

Selama tiga minggu bertugas, Satgas yang terdiri dari Polri, Kemendag, Kementan, Bapanas, Bulog, dan pemerintah daerah telah melakukan lebih dari 5.000 kegiatan pengawasan di 38 provinsi dan 514 kabupaten/kota.

Harga beras medium di pasar menunjukkan tren menurun dan tetap berada di bawah HET. Per 8 November, harga beras medium di Zona 1 mencapai Rp13.233 per kilogram, Zona 2 Rp13.633 per kilogram, dan Zona 3 Rp15.453 per kilogram—seluruhnya lebih rendah dari HET masing-masing wilayah.

BPS melaporkan penurunan harga beras medium sebesar 1,12 persen dan beras premium 1,23 persen dibandingkan dengan bulan sebelumnya. Penurunan ini disebut sebagai indikasi bahwa intervensi pemerintah berjalan sesuai target.

Pemerintah juga memperkuat stok Cadangan Beras Pemerintah (CBP) di seluruh daerah. Direktur Utama Perum Bulog, Ahmad Rizal Ramdhani, menjelaskan stok di setiap provinsi dan kabupaten/kota akan didorong hingga dua kali lipat.

Langkah tersebut diambil sebagai demi mengantisipasi potensi kenaikan harga beras saat kebutuhan konsumsi masyarakat meningkat pada Desember.

 

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Bonardo Maulana
EditorBonardo Maulana
Follow Us

Latest in News

See More

Perusahaan Penerima Insentif Harus Ikut Berkontribusi pada Riset

14 Nov 2025, 16:56 WIBNews