Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
For
You

Danantara Targetkan Dividen BUMN Capai Rp140 Triliun pada 2025

Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara)
Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara) meresmikan kantor baru di Menara Mandiri, Sudirman, Jakarta Selatan. (instagram.com/danantara.indonesia)
Intinya sih...
  • Danantara menargetkan dividen BUMN mencapai Rp140 triliun pada 2025
  • Rosan Roeslani, CEO Danantara, optimistis peningkatan dividen akan memperkuat kapasitas investasi dan mendorong pertumbuhan ekonomi nasional
  • Danantara mengelola aset senilai 1 triliun dolar AS atau sekitar Rp16,57 kuadriliun dan berpotensi menjadi motor penggerak ekonomi baru di Indonesia
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, FORTUNE – Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara atau Danantara menargetkan dividen dari Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mencapai Rp140 triliun pada tahun 2025. Target tersebut disampaikan oleh CEO Danantara, Rosan Roeslani, dalam acara HIPMI–Danantara Indonesia Business Forum 2025 di Jakarta, Senin (20/10).

“Dividen kita pada tahun ini, meskipun diterima secara bertahap, kurang lebih mencapai Rp140 triliun,” ujar Rosan.

Bahkan, Rosan optimistis peningkatan dividen tersebut akan memperkuat kapasitas investasi Danantara dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.

Terlebih, hingga kini, Danantara telah secara resmi mengambil alih kepemilikan lebih dari 800 BUMN sejak 21 Maret 2025, sejalan dengan berlakunya Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2025 tentang BUMN. Melalui undang-undang tersebut, pengelolaan aset BUMN resmi berpindah dari Kementerian BUMN ke Danantara.

Targetkan dividen bisa tembus Rp750 Triliun dalam 5 tahun

Danantara, ungkap Rosan, saat ini mengelola aset senilai 1 triliun dolar AS atau sekitar Rp16,57 kuadriliun. Hal tersebut menjadikannya sovereign wealth fund (SWF) kelima terbesar di dunia.

Aset tersebut berasal dari hasil transformasi kepemilikan BUMN yang sebelumnya dikelola oleh Kementerian BUMN dan Kementerian Keuangan, yang kini telah berpindah ke bawah pengelolaan Danantara. Rosan memperkirakan, hingga tahun 2030, dividen BUMN bisa meningkat lima kali lipat dibandingkan tahun ini, yakni mencapai Rp750 triliun.

“Kalau kita kali lima, nilainya bisa mencapai Rp750 triliun yang bisa kita investasikan. Itu semua masih dana ekuitas, belum leverage,” jelasnya.

Jalin kerja sama investasi bersama sovereign wealth fund global

Menurut Rosan, jika Danantara memutuskan untuk memanfaatkan leverage atau pinjaman, potensi nilai investasinya bisa melonjak hingga 250 miliar dolar AS atau sekitar Rp4.142 triliun.

“Kalau saya pakai leverage empat atau lima kali, nilainya bisa jauh lebih besar dan signifikan,” tutur Rosan.

Selain memperkuat investasi dari dividen, Danantara juga aktif menjalin kerja sama investasi bersama sovereign wealth fund global.

Saat ini, Danantara telah membentuk dana investasi bersama (co-investment funds) dengan Qatar Investment Authority (QIA) dan China Investment Corporation (CIC), serta tengah menjajaki kemitraan dengan Uni Emirat Arab (UEA) dan Public Investment Fund (PIF) Arab Saudi.

Dorong pertumbuhan ekonomi dan lapangan kerja

Rosan menilai, peningkatan dividen dan optimalisasi investasi BUMN dapat berdampak langsung pada pertumbuhan ekonomi nasional. Dengan Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia yang kini mencapai sekitar 1,6 triliun dolar AS, Danantara memiliki potensi besar untuk menjadi motor penggerak ekonomi baru.

Ia menekankan, kehadiran Danantara tidak hanya bertujuan memperkuat portofolio investasi negara, tetapi juga menggerakkan sektor swasta.

“Justru keberadaan Danantara ini kami ingin mengajak dunia usaha dan sektor swasta untuk tumbuh bersama. Kita ingin berinvestasi bareng-bareng dengan mereka,” pungkasnya.

FAQ tentang dividen BUMN

  1. Apa itu dividen BUMN?
    Dividen BUMN adalah bagian keuntungan bersih dari perusahaan milik negara yang dibagikan kepada pemegang saham, dalam hal ini pemerintah Indonesia, setelah memperoleh laba bersih dari hasil usaha.
  2. Dividen BUMN masuk ke mana?
    Dividen yang dibayarkan oleh BUMN masuk ke kas negara sebagai penerimaan negara bukan pajak (PNBP) dan digunakan untuk mendukung pembiayaan pembangunan nasional.
  3. Apa BUMN penyumbang dividen terbesar?
    Beberapa BUMN penyumbang dividen terbesar meliputi PT Pertamina (Persero), PT Bank Rakyat Indonesia (BRI), PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk, dan PT PLN (Persero).
  4. Apakah BUMN punya saham?
    Ya. Sebagai entitas korporasi, BUMN memiliki struktur kepemilikan saham, baik yang dimiliki sepenuhnya oleh negara maupun sebagian melalui pasar modal (go public).
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Yunisda DS
EditorYunisda DS
Follow Us

Latest in Business

See More

Danantara Targetkan Dividen BUMN Capai Rp140 Triliun pada 2025

21 Okt 2025, 16:23 WIBBusiness