Mentan Siapkan 3 Besar Daerah Produsen Beras Nasional, Mana Saja?

- Mentan targetkan Sumsel masuk 3 besar produsen beras nasional
- Pemerintah siapkan tambahan 1 juta hektare lahan baru untuk produksi padi
- Pemerintah akan mempercepat modernisasi pertanian dan memberikan dukungan kepada para penyuluh
Jakarta, FORTUNE – Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menargetkan Sumatra Selatan masuk dalam tiga besar provinsi penghasil beras terbesar di Indonesia.
Selain Sumsel, kata Amran provinsi lainnya yang dibidik oleh Kementerian Pertanian RI, yaitu Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, dan Papua Selatan. Provinsi-provinsi tersebut merupakan daerah prioritas untuk lumbung pangan nasional.
“Dulu Sumsel ini di peringkat delapan nasional, sekarang sudah peringkat lima. Kita upayakan masuk tiga besar, kalau bisa jadi nomor satu. Kenapa? Karena potensinya besar,” tutur Amran dalam keterangannya, Selasa (4/3).
Pemerintah siapkan tambahan 1 juta hektare lahan baru

Dalam mendukung target ini, Amran menegaskan bahwa pemerintah akan menyiapkan tambahan 1 juta hektare lahan baru untuk produksi padi, dengan tahap awal pengembangan 150 ribu hektare pada 2025.
“Jika kita bisa mengoptimalkan lahan tersebut, Sumsel bisa menjadi produsen beras nomor satu di Indonesia dalam lima tahun ke depan,” kata dia.
Selain perluasan lahan, pemerintah akan mempercepat modernisasi pertanian dengan menyalurkan alat dan mesin pertanian (alsintan) dalam jumlah besar. Dengan penggunaan alsintan secara optimal, diharapkan produktivitas pertanian meningkat signifikan, sehingga bisa mendukung ketersediaan beras nasional.
Dengan langkah-langkah strategis yang sudah disiapkan, Amran berharap Sumsel mampu mencapai target sebagai salah satu lumbung pangan nasional. Sementara itu, dia juga menyoroti peran krusial penyuluh dalam keberhasilan program swasembada pangan.
Oleh karena itu, pemerintah akan memberikan dukungan penuh kepada para penyuluh agar lebih optimal dalam mendampingi petani.
“Kita ingin penyuluh berkompetisi dan menunjukkan hasil nyata dalam meningkatkan produksi pangan. Sebagai bentuk dukungan, dari 37 ribu penyuluh yang ada, kami siapkan 5 ribu-10 ribu unit motor untuk mereka yang berprestasi,” ujar Amran.
Lebih lanjut, dia menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah dalam mendukung program ketahanan pangan.
Pemerintah bakal memperkuat koordinasi dengan dinas pertanian, kelompok tani, serta pelaku usaha pertanian agar seluruh kebijakan dapat berjalan efektif di lapangan.
Amran menyebut lewat kebijakan ini, pemerintah optimistis bisa mempercepat swasembada pangan sekaligus membuka peluang ekspor beras di masa depan. Lalu, dia pun menegaskan komitmen pemerintah untuk terus mengawal pengembangan sektor pertanian dengan melibatkan penyuluh sebagai ujung tombak keberhasilan program ini.