Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Penjualan Motor Loyo pada April 2025, Domestik Anjlok 22 Persen

Jalur pedestrian di Jalan Perwakilan digunakan parkir sepeda motor / forpi Kota Yogyakarta
Jalur pedestrian di Jalan Perwakilan digunakan parkir sepeda motor / forpi Kota Yogyakarta
Intinya sih...
  • Penjualan motor roda dua turun 22% dibandingkan Maret 2025, mencapai 406.691 unit pada April 2025.
  • Total penjualan sepeda motor Januari-April 2025 mencapai 2.089.953 unit, masih harus mengejar target tahunan sebesar 6,7 juta unit.
  • Ekspor motor dalam bentuk CBU dan CKD juga mengalami penurunan, namun potensi pasar ekspor masih besar.

Jakarta, FORTUNE - Industri sepeda motor di Indonesia menghadapi tekanan kuat pada April 2025, dengan angka penjualan domestik anjlok hingga 22 persen dibandingkan dengan bulan sebelumnya. Berdasarkan data terbaru Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) yang dikutip Selasa (13/5), total unit kendaraan roda dua yang terjual di pasar domestik sepanjang bulan lalu mencapai 406.691 unit.

Penurunan drastis ini terlihat jelas saat membandingkan capaian April 2025 dengan Maret 2025 yang mencatatkan penjualan 541.684 unit. Selain itu, angka penjualan April tahun ini juga lebih rendah sekitar 3 persen dibandingkan dengan April tahun lalu, yang mencapai 419.136 unit.

Dinamika pasar yang fluktuatif ini menjadi tantangan tersendiri bagi industri dalam mencapai target penjualan tahunan yang dipatok lebih tinggi dari tahun sebelumnya.

Secara kumulatif, total sepeda motor yang terjual di Indonesia selama periode Januari hingga April 2025 mencapai 2.089.953 unit. Dengan target penjualan tahunan yang ambisius hingga 6,7 juta unit, industri masih harus mengejar 4,6 juta unit lagi dalam delapan bulan tersisa pada tahun ini.

Dalam laporan penjualan bulan ini, AISI tidak menyajikan perincian angka penjualan berdasarkan segmen populer seperti motor bebek, skutik, maupun sport. Padahal, segmen skutik masih menjadi tulang punggung penjualan di pasar domestik, mengingat kepraktisannya yang sangat diminati masyarakat Indonesia.

Kondisi penurunan serupa juga terjadi di pasar ekspor. Pengiriman sepeda motor dalam bentuk utuh (completely built up/CBU) pada April 2025 hanya menyentuh angka 38.254 unit. Jumlah ini terjun bebas sekitar 23,5 persen dibandingkan dengan periode sama pada tahun lalu yang mencapai 49.998 unit.

Ekspor motor dalam bentuk CKD (completely knocked down) pun tidak luput dari tren penurunan bulanan, meski tidak sedalam CBU. Pada April 2025, jumlah CKD yang dikirim ke luar negeri mencapai 647.426 unit, turun sekitar 2,2 persen dari bulan sebelumnya yang mencatatkan 662.285 unit. Kendati demikian, secara kumulatif, ekspor CKD sepanjang Januari hingga April 2025 telah mencapai 2.724.596 unit.

Meskipun mengalami penurunan pada April, potensi pasar ekspor sepeda motor buatan Indonesia masih cukup besar. Motor matik dari Indonesia tetap diminati oleh negara-negara tujuan ekspor, bersaing ketat dengan permintaan terhadap motor bebek.

Pada 2024, industri sepeda motor nasional membukukan total penjualan 6.333.310 unit di tengah bayang-bayang ketidakpastian ekonomi global. Fakta inilah yang menjadi dasar AISI menargetkan penjualan tahun ini bisa mencapai angka 6,7 juta unit, sebuah target yang memerlukan upaya lebih keras menyusul tersingkapnya kinerja April barusan.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Bonardo Maulana
EditorBonardo Maulana
Follow Us