Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
For
You

Peresmian RDMP Balikpapan Meleset dari Target, Geser ke 17 Desember

WhatsApp Image 2025-10-24 at 14.50.15 (1).jpeg
Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia. (IDN Times/Ilman Nafi'an)
Intinya sih...
  • Peresmian RDMP Balikpapan ditunda hingga 17 Desember 2025.
  • Progres pembangunan RDMP Balikpapan mendekati tahap akhir.
  • Pertamina memastikan proyek ini berjalan baik.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, FORTUNE - Peresmian megaproyek Refinery Development Master Plan (RDMP) Balikpapan kembali mundur dari target awal 10 November 2025. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, mengatakan proyek strategis nasional tersebut baru akan diresmikan pada 17 Desember 2025.

Dalam keterangan pers usai melaporkan perkembangan proyek kepada Presiden Prabowo Subianto, Bahlil tidak menjelaskan dalih pergeseran jadwal itu.

“Kalau itu diresmikan, maka insya Allah 2026 kita sudah mencapai swasembada di bidang energi solar dan avtur. Ini yang kita lagi rencanakan ke depan,” kata Bahlil seperti dikutip dari kanal YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (20/11).

Dari sisi teknis, progres pembangunan RDMP Balikpapan kini mendekati tahap akhir. Wakil Menteri ESDM, Yuliot Tanjung, menjelaskan penyempurnaan yang tersisa hanya sekitar 1–2 persen. Menurutnya, peresmian rencananya akan dilakukan secara langsung oleh Presiden Prabowo Subianto.

“Peresmian fasilitas oleh Bapak Presiden akan kami usulkan berdasarkan kesiapan yang ada di lapangan,” kata Yuliot dalam keterangan resmi, Rabu (19/11).

Proyek RDMP Balikpapan hingga kini belum dapat dijalankan dengan kapasitas penuh. Salah satu fokus pengembangannya adalah unit Residual Fluid Catalytic Cracking (RFCC), yang sempat diuji coba secara terbatas.

Pertamina memastikan proyek ini berjalan baik

Direktur Utama PT Kilang Pertamina Internasional (KPI), Taufik Aditiyawarman, mengatakan sejumlah tahapan penting telah dilalui KPI untuk memastikan proyek ini berjalan dengan baik. Di antaranya, pengoperasian awal unit utama pengolahan atau Residual Fluid Catalytic Cracking (RFCC) Complex RDMP Balikpapan, yang telah dilakukan pada 10 November 2025.

Taufik menjelaskan RFCC merupakan unit utama kilang menghasilkan produk berstandar setara Euro V. RFCC juga akan meningkatkan efisiensi serta nilai ekonomi Kilang Balikpapan.

"Ini merupakan tahapan penting yang telah dilalui KPI dan Pertamina dalam pengoperasian RDMP Balikpapan. RFCC tidak hanya meningkatkan efisiensi dan kualitas produk, tetapi juga memperbesar nilai tambah dari sumber daya alam dalam negeri," kata Taufik.

Selain memproduksi BBM ramah lingkungan, nantinya Kilang Balikpapan juga akan mengolah residu-residu yang ada untuk menghasilkan produk-produk industri kimia bernilai tinggi seperti propylene dan ethylene. Kedua produk ini sangat dibutuhkan oleh industri petrokimia dalam negeri sebagai bahan baku yang selama ini kekurangan pasokannya dan dipenuhi permintaannya melalui impor.

 

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Bonardo Maulana
EditorBonardo Maulana
Follow Us

Latest in News

See More

Peresmian RDMP Balikpapan Meleset dari Target, Geser ke 17 Desember

21 Nov 2025, 11:46 WIBNews