Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Profil Delpedro Marhaen, Direktur Lokataru Dijemput Paksa Polisi

Profil Delpedro Marhaen
Delpedro Marhaen (linkedIn.com/delpedrom)
Intinya sih...
  • Delpedro Marhaen Rismansyah adalah figur muda yang vokal dalam isu HAM dan politik kewarganegaraan di Indonesia
  • Delpedro Marhaen, Direktur Eksekutif Lokataru Foundation, dijemput paksa polisi pada 1 September 2025.
  • Delpedro Marhaen adalah lulusan hukum Universitas Tarumanagara dan magister politik dari UPN Veteran Jakarta.
  • Lokataru Foundation menyebut penangkapan tersebut dilakukan tanpa surat perintah resmi.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, FORTUNE - Delpedro Marhaen adalah salah satu sosok muda yang menonjol dalam advokasi hukum dan hak asasi manusia (HAM) di Indonesia. Saat ini, ia menjabat sebagai Direktur Eksekutif Lokataru Foundation, sebuah organisasi yang berfokus pada isu demokrasi, kebebasan sipil, dan perlindungan hak asasi manusia.

Namanya tengah menjadi bahan perbincangan setelah ia dijemput paksa oleh aparat kepolisian pada Senin (1/9), di kantor Lokataru, Jakarta. Berdasarkan keterangan resmi Lokataru Foundation melalui akun Instagram @lokataru_foundation, Delpedro Marhaen dijemput sekitar pukul 22.45 WIB oleh aparat kepolisian menggunakan mobil berwarna putih. Penangkapan tersebut disebut dilakukan tanpa menunjukkan surat perintah resmi maupun penjelasan dasar hukum.

Lantas, siapa sebenarnya Delpedro Marhaen dan bagaimana kiprah kariernya? Berikut ini profil dan biodata Delpedro Marhaen yang tengah menjadi sorotan publik.

Profil dan biodata Delpedro Marhaen

Delpedro Marhaen Rismansyah adalah figur muda yang vokal dalam isu HAM dan politik kewarganegaraan di Indonesia. Ia dikenal sebagai sosok akademis dan advokat muda yang konsisten memperjuangkan demokrasi dan hak asasi.

Delpedro Marhaen kini berkarier sebagai Direktur Eksekutif Lokataru Foundation, sebuah organisasi HAM yang aktif memperjuangkan kebebasan sipil, demokrasi, dan hak asasi manusia di Indonesia.

Delpedro Marhaen mahasiswa mana?

Delpedro Marhaen menempuh pendidikan tinggi di bidang hukum dan politik. Ia menyelesaikan studi sarjana hukum di Universitas Tarumanagara (Untar), lalu melanjutkan ke jenjang magister di bidang hukum di kampus yang sama. Selain itu, ia juga meraih gelar magister kedua dalam bidang Politik Kewarganegaraan dari Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta (UPNVJ).

Sejak awal kariernya, Delpedro aktif di berbagai organisasi dan lembaga yang bergerak dalam isu HAM. Beberapa pengalaman pentingnya antara lain:

  • Research Assistant di Lokataru Foundation (2019–2021).
  • Research Assistant di Hakasasi.id (2020–2021).
  • Program Assistant di Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) (2022–2023).
  • Researcher di Haris Azhar Law Office (2023).
  • Researcher di Lokataru Law and Human Rights Office (2023–2024).
  • Koresponden di BandungBergerak.id (2021–2024).
  • Direktur Eksekutif Lokataru Foundation (2024–2025).

Pengalaman panjang tersebut membentuk Delpedro sebagai pegiat HAM yang vokal dalam menyuarakan kritik terhadap pelanggaran hak warga negara dan praktik kriminalisasi aktivis.

Kiprah Delpedro Marhaen sebagai direktur Lokataru Foundation

Sebagai direktur eksekutif, Delpedro memimpin Lokataru dalam berbagai advokasi strategis. Ia kerap bersuara lantang mengenai isu-isu kebebasan berekspresi, perlindungan terhadap kelompok rentan, hingga praktik kekerasan aparat.

Lokataru Foundation sendiri adalah organisasi nirlaba berbasis di Jakarta yang berdiri pada Mei 2017. Organisasi yang diprakarsai oleh sejumlah aktivis HAM, termasuk Haris Azharber ini, fokus pada advokasi hukum dan pemenuhan hak asasi manusia di Indonesia.

Dalam usianya yang hampir satu dekade, Lokataru telah terlibat dalam berbagai isu penting serta menjalin kerja sama dengan banyak elemen masyarakat sipil. Lokataru juga telah terdaftar secara resmi di Kementerian Hukum dan HAM Republik Indonesia. Kehadiran organisasi ini menjadi salah satu pilar penting dalam menjaga demokrasi dan hak asasi manusia di Tanah Air.

Keterlibatan Delpedro dalam kasus publik

Pada 1 September 2025, sekitar pukul 22.45 WIB, Delpedro dijemput paksa oleh penyidik Polda Metro Jaya di kantor Lokataru. Berdasarkan keterangan Lokataru Foundation, aparat datang dengan mobil berwarna putih tanpa menunjukkan surat perintah resmi.

Aksi tersebut langsung menuai protes. Lokataru menilai penangkapan itu merupakan bentuk intimidasi dan ancaman serius bagi kebebasan sipil. Hingga kini, pihak kepolisian belum memberikan keterangan resmi terkait dasar hukum penangkapan Delpedro.

Ternyata, Delpedro bukan pertama kali mengalami intimidasi. Pada Agustus 2024, ia pernah menjadi korban kekerasan aparat saat terjadi bentrokan. Ia bahkan sempat ditangkap saat mencoba melindungi diri. Peristiwa itu kemudian ia laporkan ke Polda Metro Jaya.

Pada Februari 2024, ia menuding adanya kelompok tertentu yang melakukan pembubaran paksa dan kekerasan terhadap mahasiswa. Ia juga menegaskan bahwa pada Agustus 2025, terdapat dugaan provokasi aparat terhadap pelajar STM melalui media sosial untuk memicu kericuhan.

Demikian informasi mengenai profil Delpedro Marhaen yang dapat disampaikan. Untuk saat ini, perkembangan kasus penjemputan paksa dirinya masih menunggu keterangan resmi dari pihak kepolisian.

FAQ seputar Lokataru Foundation

  1. Apa itu Lokataru Foundation?Lokataru Foundation adalah organisasi masyarakat sipil yang fokus pada isu hak asasi manusia, demokrasi, dan keadilan sosial di Indonesia.
  2. Siapa pendiri Lokataru Foundation?Lokataru Foundation didirikan oleh Haris Azhar, seorang aktivis dan advokat HAM di Indonesia.
  3. Apa program utama Lokataru Foundation?Programnya meliputi advokasi kebebasan sipil, bantuan hukum, penelitian, serta pendidikan publik tentang demokrasi dan HAM.
  4. Mengapa Lokataru Foundation sering dikaitkan dengan kasus kontroversial?Karena mereka aktif mengkritisi kebijakan pemerintah dan membela korban pelanggaran HAM, sehingga sering bersinggungan dengan isu sensitif politik maupun hukum.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Yunisda DS
EditorYunisda DS
Follow Us