Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Profil Lee Jae Myung Presiden Baru Korsel, Mantan Buruh Pabrik

profil lee jae myung.png
Profil Lee Jae Myung (Dok. Fortune)
Intinya sih...
  • Lee Jae Myung terpilih sebagai Presiden Korea Selatan menggantikan Yoon Suk Yeol.
  • Lee Jae Myung lahir dari keluarga miskin, menjadi pengacara HAM, dan aktif dalam politik progresif.
  • Kemenangan Lee Jae Myung menandai era baru dalam politik Korea Selatan.

Profil Lee Jae Myung ytengah mencuri perhatian dunia setelah ia resmi terpilih sebagai Presiden Korea Selatan yang baru. Ia menggantikan Yoon Suk Yeol yang dimakzulkan pada 2024 lalu.

Kemenangan Lee diumumkan usai pemilihan presiden yang berlangsung pada Selasa, (3/6). Mengantongi 96,74 persen suara, Lee berhasil mengalahkan rivalnya dari Partai Kekuatan Rakyat (PPP), Kim Moon Soo.

Terpilihnya Lee sebagai presiden baru Korsel menandai momen penting dalam perjalanan panjang karier politiknya. Ia dikenal sebagai tokoh liberal yang vokal dalam memperjuangkan hak rakyat kecil. Ia juga punya latar belakang keluarga dari kelas bawah.

Lantas, siapa sebenarnya Lee Jae Myung? Simak profil lengkapnya berikut ini.

Latar belakang keluarga dan pendidikan

Biodata Lee Jae Myung:

  • Nama: Lee Jae Myung

  • Tanggal lahir yang resmi: 22 Desember 1964

  • Tempat kelahiran: Andong, Gyeongsang Utara

  • Umur: 61 tahun

  • Istri: Kim Hye-kyung

  • Anak: dua (Lee Dong Ho, Lee Yoon Ho)

  • Partai: Partai Demokrat

  • Profesi: politikus, pengacara, penulis

Lee Jae Myung sebenarnya lahir pada 8 Desember 1963. Sedangkan, 22 Desember 1964 adalah tanggal lahir resmi yang tercatat, tapi ditulis oleh sang ayah karena terlambat mendaftar kelahiran Lee.

Lee merupakan anak kelima dari tujuh bersaudara dalam keluarga miskin. Akibat terhimpit kemiskinan, ia terpaksa berhenti sekolah dan bekerja di pabrik sejak usia belia.

Pada usia 13 tahun, hidupnya berubah drastis saat tangan kirinya terluka parah akibat tergencet mesin pres di pabrik sarung tangan bisbol. Cedera ini menyebabkan kelainan bentuk permanen pada tangannya. Hal ini membuatnya bebas wajib militer.

Tak hanya luka fisik, Lee juga mengalami perundungan di tempat kerja. Ia bahkan sempat dua kali mencoba mengakhiri hidupnya. Namun, semangat hidup dan perjuangannya tak padam. Ia mengikuti ujian kesetaraan untuk melanjutkan pendidikan yang sempat terputus.

Berkat ketekunannya, Lee diterima di Universitas Chung-Ang dengan beasiswa penuh. Pada tahun 1986, ia lulus ujian negara dan resmi menjadi pengacara.

Perjalanan karier

Membahas profil Lee Jae Myung tentu tidak boleh melewatkan perjalanan kariernya. Sebagai pengacara, Lee dikenal vokal dalam membela hak asasi manusia terutama hak kelompok marginal dan pekerja kecil.

Setelah hampir dua dekade mengabdi di dunia hukum, Lee memutuskan terjun ke dunia politik melalui Partai Uri pada 2005. Partai Uru kemudian berkembang menjadi Partai Demokrat Korea (Democratic Party of Korea atau DPK).

DPK merupakan partai berhaluan progresif dan liberal dengan akar kuat dalam perjuangan demokrasi, keadilan sosial, serta hak asasi manusia. Partai ini juga merupakan rumah politik tokoh-tokoh penting Korea Selatan, seperti Kim Dae Jung dan Moon Jae In.

Pada 2010, Lee terpilih sebagai Wali Kota Seongnam. Ia langsung menarik perhatian publik lewat kebijakan-kebijakan progresif seperti seragam sekolah gratis dan program pendapatan dasar universal.

Popularitasnya kian menanjak saat ia menjabat sebagai Gubernur Provinsi Gyeonggi pada 2018. Kepemimpinannya selama pandemi Covud-19 juga menuai pujian karena keberaniannya memberikan bantuan keuangan universal kepada warga meskipun berseberangan dengan kebijakan pemerintah pusat.

Lee sempat mencalonkan diri dalam Pilpres 2017, tapi kalah dalam konvensi partai dari Moon Jae In. Ia kembali maju dalam Pilpres 2022 dan kalah tipis dari Yoon Suk Yeol.

Setelah itu, Lee tetap aktif berpolitik. Ia terpilih sebagai anggota parlemen dan menjabat sebagai Ketua Umum DPK pada 2022.

Pernah jadi korban penusukan

Sepanjang karier politiknya, Lee tak lepas dari kontroversi. Ia sempat tersangkut beberapa kasus hukum seperti dugaan penyalahgunaan kekuasaan dan korupsi dalam skandal pengembangan lahan Daejang-dong.

Lee juga pernah tersandung dugaan suap terkait klub sepak bola Seongnam FC. Meskipun belum ada putusan final, proses hukum terhadapnya masih berjalan hingga saat ini.

Pada awal 2024, Lee menjadi korban penusukan saat menghadiri acara publik di Busan. Ia mengalami luka serius di bagian leher dan harus dirawat intensif. Insiden tersebut justru menumbuhkan simpati publik dan meningkatkan elektabilitasnya menjelang pemilu 2025.

Tantangan usai terpilih

Setelah resmi terpilih sebagai Presiden Korea Selatan, Lee tetap menghadapi tantangan besar, salah satunya ancaman hukum. Meskipun konstitusi negara melindungi presiden dari tuntutan pidana selama masa jabatannya (kecuali untuk pemberontakan atau pengkhianatan), kasus-kasus hukum Lee dapat memicu perdebatan konstitusional.

Ia juga kerap mendapat cibiran dari kalangan elite karena latar belakang pendidikannya. Namun di mata banyak warga, terutama dari kalangan pekerja dan masyarakat kelas bawah, Lee adalah simbol harapan baru.

Perjuangan naik dari kelas bawah hingga menuju puncak kepemimpinan dianggap mencerminkan aspirasi rakyat yang ingin perubahan. Kemenangan Lee Jae Myung dalam pemilu 2025 menandai era baru dalam politik Korea Selatan.

Dengan pengalaman hidup yang keras dan rekam jejak yang penuh warna, rakyat Korea Selatan menantikan gebrakannya dalam membawa perubahan yang lebih inklusif dan berpihak pada rakyat kecil.

Gaji Lee Jae Myung

Salah satu hal menarik dari profil Lee Jae Myung adalah gaji yang ia peroleh setelah menjadi presiden. Dilansir Korea JooAng Daily, penetapan gaji Presiden Korea Selatan berdasarkan hasil keputusan amandemen peraturan kompensasi dan tunjangan pegawai negeri sipil tahun 2025.

Keputusan tersebut telah disetujui oleh kementerian pada rapat Kabinet pada tanggal 31 Desember 2024. Sebagai presiden, Lee Jae Myung akan mendapatkan gaji sebesar 262 juta won atau sekitar Rp3,2 miliar.

Demikian informasi mengenai profil Lee Jae Myung, presiden baru Korea Selatan. Ia menang melawan Kim Moon Soo, mantan wakil presiden.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ana Widiawati
EditorAna Widiawati
Follow Us