Profil Najwa Shihab, Jurnalis Senior dan Pendiri Narasi

Di dunia pertelevisian dan media nasional, Najwa Shihab dikenal sebagai jurnalis senior yang kritis, tegas, dan berpengaruh. Ia merupakan salah satu figur perempuan inspiratif melalui kiprahnya yang konsisten dan penuh dedikasi.

Lahir di Makassar pada 1977, Najwa adalah putri dari Quraish Shihab, mantan Menteri Agama Republik Indonesia. Tumbuh dalam lingkungan yang menjunjung tinggi pendidikan dan nilai-nilai keagamaan, ia dikenal sebagai pribadi yang berpegang teguh pada prinsip.

Najwa, yang akrab disapa Nana, menempuh pendidikan tinggi di Fakultas Hukum Universitas Indonesia (FHUI). Setelah meraih gelar sarjana, ia memulai kariernya di dunia jurnalistik dan semakin dikenal publik melalui laporan-laporan tajamnya.

Di tengah perjalanan kariernya, Najwa melanjutkan studi di Melbourne Law School dengan fokus pada bidang Hukum Media.

Dengan karisma dan integritas yang dimilikinya, Najwa Shihab telah mewawancarai berbagai tokoh penting, mulai dari pejabat tinggi negara hingga Presiden, menjadikannya salah satu jurnalis paling berpengaruh di Indonesia.

Menikah dengan Ibrahim Sjarief Assegaf, mereka dikaruniai dua orang anak. Ibrahim diketahui pernah menempuh studi di (FHUI).

Di tahun 2000, ia mulai tertarik untuk terjun ke dunia jurnalistik ketika bergabung dengan RCTI. Setelah itu, Najwa mulai membangun karier profesionalnya sebagai jurnalis di Metro TV.

Di sana, ia pernah menjadi reporter hingga pembawa acara untuk berbagai program di status pertelevisian nasional tersebut. Selain pekerjaan di kantor, Najwa juga sering melakukan liputan di lapangan dan salah satunya adalah liputan bencana tsunami di Aceh.

Sudah lama dikenal sebagai jurnalis yang diperhitungkan dalam industri, kiprahnya mencapai puncak saat dipercaya membawa program Mata Najwa. 

Program tersebut menjadi tonggak utama karier dan melebarkan sayapnya di dunia jurnalistik.

Mata Najwa menarik perhatian publik karena mengundang berbagai tokoh ternama dama sejumlah bidang. Dalam program tersebut, ia membahas berbagai isu yang disampaikan dengan profesional dan mendalam.

Sejak saat itu, Najwa Shihab dikenal akan gaya penyampaiannya yang kritis dan tidak kenal takut mengungkapkan pandangan yang jarang tersorot.

Latar belakang pendidikannya sangat membantu dalam menganalisis suatu isu tertentu dan mengungkapkan argumen secara efektif. 

Berbekal ilmu dan pengalaman di industri media, Najwa sukses membawa acara tersebut menjadi salah satu program ternama.

Lewat profil Najwa Shihab sebagai jurnalis dan pengawa acara Mata Najwa, ia memutuskan untuk mundur dari Metro TV pada tahun 2017. Setelah 17 tahun berkarier di media yang telah membesarkan namanya, ia memilih untuk memulai membangun usaha di bidang digital.

Di tahun yang sama, Najwa bersama dengan rekannya mulai merintis Narasi, perusahaan yang fokus bergerak di bidang jurnalisme dan media massa. Melalui PT Narasi Citra Sahwahita, Najwa merintis perusahaan digital dengan beberapa koleganya.

Dalam perjalanan membangun Narasi, ia sempat khawatir tidak bisa menggaji karyawan yang terus bertambah. Seiring dengan perkembangan media digital yang makin masif, Narasi berkembang menjadi salah satu media besar.

Sebagian besar berita dan konten Narasi disiarkan dan dibagikan berbagai kanal media digital, seperti YouTube, Instagram, dan lain sebagainya.

Konten yang dibuat juga menargetkan kalangan muda, seperti generasi Milenial dan Gen Z. Adanya Narasi diharapkan generasi muda semakin cerdas memilah informasi dan tidak termakan hoaks.

Profil Najwa Shihab menunjukkan sosok yang tangguh dalam menghadapi dinamika industri media. Ketekunan dan keteguhannya menghadapi berbagai tantangan menjadikannya inspirasi bagi banyak orang.

Dengan tekad dan keberanian, Najwa berhasil menarik perhatian publik serta meraih berbagai penghargaan, baik di tingkat nasional maupun internasional.

Di masa kariernya sebagai reporter, ia pernah menerima penghargaan dari Persatuan Wartawan Indonesia (PWI). Sejumlah penghargaan lain juga diraihnya, yakni Presenter Pemilukada Terbaik dari Bawaslu, Most Progressive Figure dari Forbes Indonesia, Panasonic Gobel Awards, serta Young Global Leader dari World Economic Forum.

Pada 2016, ia juga dipercaya sebagai Duta Baca Indonesia selama empat tahun, peran yang dijalankannya untuk mendorong gerakan literasi dan meningkatkan minat baca di seluruh penjuru negeri.

Melalui perjalanan karier yang konsisten dan berintegritas, Najwa Shihab telah menjadi salah satu tokoh berpengaruh di dunia media. Rekam jejaknya mencerminkan sosok jurnalis berprestasi yang tak hanya vokal, tetapi juga berdampak luas.