Jakarta, FORTUNE – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dan Uni Emirat Arab (UEA) sepakati perluasan kerja sama untuk bisa menjadi pemain kunci di pasar global. Kerja sama tersebut di antaranya mencakup pertukaran informasi dan kebijakan, kolaborasi antarbadan usaha, pembiayaan proyek, transfer teknologi bersih, hingga pengembangan sumber daya manusia.
Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia, mengatakan bahwa komitmen kedua negara terlihat dari aktivitas saling meninjau kebermanfaatan dan pengalaman satu sama lain dalam mendukung pembangunan sektor energi dan sumber daya mineral secara global. “Kami percaya, Indonesia dan PEA dapat menjadi pionir dalam mentransformasi energi global," ujarnya dalam keterangan resmi di laman ESDM, Senin (25/11).
Lewat dukungan UEA, Indonesia dapat mengakselerasi pengembangan sektor energi dengan pemanfaatan teknologi inovatif dan pengelolaan sumber daya mineral secara berkelanjutan. "Kolaborasi ini merupakan bagian dari pengembangan EBT, termasuk inisiatif dekarbonisasi, pengurangan emisi, dan pengembangan kegiatan migas meliputi hulu dan hilir dengan mendorong teknologi dan inovasi rendah emisi," katanya.
Penguatan kerja sama ini ditandai penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) yang meliputi sharing knowledge terkait kebijakan, strategi dan peraturan, membuka peluang pembiayaan dalam proyek Carbon Capture Storage/Carbon Capture Utilization Storage (CCS/CCUS), pengembangan teknologi inovatif untuk biofuel dan hidrogen, serta meningkatkan kompetensi Sumber Daya Manusia dalam bidang energi.