Sri Mulyani Singgung Dampak Pensiun Dini PLTU terhadap Pekerja

Jakarta, FORTUNE - Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, mengungkap sejumlah tantangan dalam kebijakan pensiun dini pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) berbasis batu bara. Sebagai bagian dari mekanisme transisi energi di Indonesia, pengakhiran lebih awal operasi PLTU akan membawa dampak pada banyak aspek mulai dari ketenagakerjaan hingga tata kelola perusahaan pada sektor ketenagalistrikan.
"Itulah mengapa sangat penting tidak hanya berpidato dan membuat kebijakan bahwa Anda akan menghapus batu bara dan kemudian beralih ke yang terbarukan. Anda benar-benar harus melihat semua sosial-lingkungan ini, serta implikasi terhadap tata kelolanya," ujarnya saat menjadi panelis dalam ADB Annual Meeting Governors Seminar 2023, Rabu (3/5).
Karena itu, kata Sri Mulyani, pemerintah tidak sembarangan memilih PLTU yang akan diperpendek masa operasinya. Dalam hal ini, diperlukan identifikasi terkait dampak apa saja yang akan muncul jika PLTU yang dipilih masuk dalam proyek pensiun dini.
"Kami akan mengidentifikasi apa yang akan berdampak pada komunitas ini dan juga pekerja, program apa yang perlu Anda rancang agar Anda dapat memiliki harmoni atau transisi sosial yang lebih lancar. Karena dapat menimbulkan reaksi politik baik di tingkat lokal maupun nasional," katanya.