Tahun Depan Bakal Ada 6 KEK Baru Dengan Potensi Investasi Rp300 T
- Pemerintah menargetkan 6 KEK baru tahun depan dengan investasi potensial Rp300 triliun
- Indonesia saat ini memiliki 25 KEK yang beroperasi, dengan total investasi mencapai Rp294,4 triliun
- Todotua Pasaribu berharap strategi KEK dapat mendorong target investasi Rp13 triliun dalam lima tahun ke depan
Jakarta, FORTUNE - Pemerintah menargetkan ada enam kawasan ekonomi khusus (KEK) baru pada tahun depan dengan potensi investasi yang masuk mencapai Rp300 triliun.
Wakil Menteri Investasi dan Hilirisasi, Todotua Pasaribu mengatakan adanya KEK baru itu diharapkan dpat mendorong dan menumbuhkan investasi ke depannya.
"Tahun depan mudah-mudahan bisa bertambah sekitar 6 lagi. Dan dalam semua area Special Economic Zone ini, masing-masing ada speciality-nya. Ada untuk industrialisasi, ada untuk kesehatan, pendidikan, digital, turisme, dan lain-lain," ujar Todotua dalam Indonesia SEZ Business Forum 2025 di Jakarta, Selasa (9/12).
Meski begitu, dia enggan menjelaskan lebih rinci mengenai progres terakhir dari KEK baru tersebut. "Sedang proses dan nanti setiap kali munculnya nanti akan di-launch," ujarnya singkat.
Saat ini, Indonesia memiliki 25 KEK yang beroperasi yang tersebar di berbagai daerah dengan fokus sektor industri, manufaktur, digital, pariwisata dan kesehatan, serta jasa lainnya seperti Maintenance Repair Overhaul (MRO).
Secara kumulatif, total realisasi investasi di KEK telah mencapai Rp294,4 triliun, dengan tambahan investasi Rp40,48 triliun sepanjang semester I 2025, didominasi oleh KEK sektor industri pengolahan dan manufaktur seperti KEK Gresik, Kendal, Galang Batang, Sei Mangkei, dan Nongsa.
Adapun, 25 KEK itu telah menyerap 28.094 tenaga kerja atau 56,4 persen dari target tahun ini, menambah total penyerapan tenaga kerja menjadi 187.376 orang dengan 442 pelaku usaha.
Dengan demikian, penambahan enam KEK itu menjadikan Indonesia memiliki 31 KEK. Todotua menambahkan, harapannya strategi ini KEK ini dapat juga mendorong target realisasi investasi sebesar Rp13 triliun dalam lima tahun ke depan. Sebab ada penyederhanaan perizinan, penyelarasan regulasi, serta pemberian insentif fiskal dan nonfiskal didalamnya.
"Jadi itu acara hari ini, dan semoga ke depannya melalui strategi kawasan ekonomi khusus ini, kita juga bisa membooster daripada angka pertumbuhan realisasi investasi kita," pungkas dia.
