TECH

Laporan Accenture Ungkap Teknologi AI Semakin Mirip Cara Kerja Manusia

Laporan Accenture hasilkan 4 tren perkembangan teknologi AI.

Laporan Accenture Ungkap Teknologi AI Semakin Mirip Cara Kerja ManusiaIlustrasi AI Generatof/Dok. Google
31 May 2024

Jakarta, FORTUNE – Perusahaan konsultan Digital, Accenture, melaporkan bahwa perusahaan memerlukan sejumlah landasan digital yang kuat untuk mengembangkan Teknologi AI (Artificial Intelligence) yang bertanggung jawab.

Country Managing Director Accenture Indonesia, Jayant Bhargava, mengatakan teknologi AI diakui dapat meningkatkan potensi Sumber Daya Manusia (SDM) dan bermanfaat bagi bisnis maupun masyarakat. “Namun, untuk mewujudkan manfaat ini memerlukan pendekatan 'human by design' yang seimbang,” ujarnya dalam keterangan yang diterima Fortune Indonesia, Jumat (31/5).

Human by Design, menurut Bhargava, merujuk pada teknologi kecerdasan buatan yang semakin menyerupai manusia dan semakin intuitif untuk digunakan, hal ini juga akan mendorong era baru dalam produktivitas dan kreativitas.

“Hal ini harus didasarkan pada teknologi yang berkonsep human-centric, dengan mengutamakan pengalaman pengguna, terus berkembang, semakin mudah untuk digunakan, dan semakin terintegrasi di berbagai aspek kehidupan manusia,” kata Bhargava.

Potensi yang ada

Accenture Technology Vision 2024 Media Briefing.
Accenture Technology Vision 2024 Media Briefing. (dok. Accenture)

Menurut laporan Technology Vision 2024: "Human by Design: How AI Unleashes the Next Level of Human Potential", Bhargava menyebutkan, setiap perusahaan yang ingin menerapkan teknologi AI dalam operasionalnya, perlu mempertimbangkan infrastruktur teknis, model operasi, dan tata kelola untuk memenuhi permintaan komputasi yang tinggi sekaligus mengelola biaya dan penggunaan energi.

Teknologi AI generatif dinilai memiliki potensi untuk memengaruhi 44 persen dari seluruh jam kerja di seluruh industri di Amerika Serikat, memungkinkan peningkatan produktivitas di 900 jenis pekerjaan yang berbeda, dan menciptakan setidaknya US$8 triliun atau sekitar Rp130,05 kudriliun (kurs Rp16.255,63 per dolar AS) nilai ekonomi global.

Adanya pergeseran bisnis dengan menggunakan teknologi AI dipastikan membentuk kembali dinamika kerja, meski otomatisasi pekerjaan secara menyeluruh kemungkinan tak akan terjadi.

“Hal ini juga mendorong pentingnya pelatihan untuk menyelesaikan pekerjaan dan alur kerja kolaboratif antara manusia dan AI. Organisasi yang menerapkan pendekatan AI generatif yang berpusat pada manusia dan bertanggung jawab akan menghasilkan nilai ekonomi yang signifikan,” ujar Bhargava.

Empat tren

Artificial Intelligence.
Artificial Intelligence. (ShutterStock/metamorworks)

Related Topics

    © 2024 Fortune Media IP Limited. All rights reserved. Reproduction in whole or part without written permission is prohibited.