Confluent Rilis 'Peluru' Baru untuk Pengembangan AI Real-Time

- Confluent menghadirkan fitur baru dalam Confluent Cloud untuk Apache Flink, menyederhanakan pengolahan data AI secara real-time.
- Fitur terbaru termasuk Flink Native Inference, Flink Search, dan fungsi built-in machine learning untuk memudahkan integrasi AI.
- Laporan McKinsey menunjukkan 92 persen perusahaan berencana meningkatkan investasi AI, namun hanya 1 persen yang siap menerapkan AI sepenuhnya pada alur kerja.
Jakarta, FORTUNE - Era kecerdasan buatan (AI) yang serba cepat menuntut inovasi tanpa henti. Menjawab tantangan tersebut, Confluent, pemain pada ranah data streaming, baru saja merilis serangkaian fitur anyar dalam Confluent Cloud untuk Apache Flink. Langkah ini diyakini akan memangkas kerumitan bagi perusahaan yang tengah berlomba-lomba membangun aplikasi AI dengan kemampuan analisis data seketika.
“Membangun aplikasi AI real-time sudah lama menjadi terlalu rumit, membutuhkan banyak sekali alat bantu dan keahlian yang mendalam untuk memulainya,” kata Shaun Clowes, Chief Product Officer Confluent, dalam keterangannya, Senin (24/3).
Salah satu inovasinya adalah Flink Native Inference. Fitur ini memungkinkan model-model AI open source untuk dieksekusi langsung pada Confluent Cloud tanpa perlu repot mengelola infrastruktur tambahan. Alhasil, para pengembang dapat berkonsentrasi pada logika aplikasinya, bukan lagi berkutat dengan urusan teknis integrasi AI yang memakan waktu dan biaya.
Confluent juga memperkenalkan Flink Search. Fitur ini menawarkan solusi pencarian data yang lebih gesit dengan menggabungkan akses ke berbagai gudang data vektor populer seperti MongoDB, Elasticsearch, dan Pinecone. Dengan integrasi ini, perusahaan dapat memroses informasi lebih cepat dan menghindari inefisiensi akibat data yang tersebar dan terfragmentasi.
Bagi perusahaan yang belum memiliki tim data science mumpuni, Confluent menghadirkan fungsi built-in machine learning (ML). Fitur ini dirancang untuk menyederhanakan adopsi analitik berbasis AI. Tugas-tugas krusial seperti peramalan tren dan deteksi anomali kini dapat dijalankan langsung melalui Flink SQL. Ini membuka pintu bagi lebih banyak tim untuk memanfaatkan kekuatan AI dalam pengambilan keputusan yang didukung data.
Laporan McKinsey terhadap investasi AI
Langkah Confluent ini sejalan dengan temuan laporan McKinsey yang menyebutkan mayoritas perusahaan (92 persen) berencana meningkatkan investasi pada sektor AI dalam tiga tahun ke depan. Namun, ironisnya, kesiapan perusahaan untuk mengimplementasikan AI secara menyeluruh masih menjadi pekerjaan rumah besar. Hanya segelintir pemimpin (1 persen) yang merasa perusahaannya benar-benar siap mengintegrasikan AI ke dalam alur kerja dan menghasilkan dampak bisnis signifikan.
Pertanyaan pentingnya adalah bagaimana para pemimpin bisnis dapat memanfaatkan momentum ini dan mempersiapkan organisasinya untuk era AI? Confluent optimistis fitur-fitur terbarunya ini akan menjadi katalisator, menyederhanakan proses adopsi AI dan membuka cakrawala peluang baru bagi bisnis untuk bertransformasi pada era digital yang kian pesat.
Senada dengan hal tersebut, Stewart Bond, Vice President Data Intelligence and Integration Software di IDC, menegaskan kemampuan untuk menyatukan data real-time dengan AI akan menjadi pembeda utama dalam persaingan bisnis pada masa mendatang.
"Menggabungkan pemrosesan data dengan AI dalam satu platform cloud-native akan mempermudah organisasi dalam mengakses dan menganalisis data secara lebih efisien," ujarnya.
Saat ini, fitur-fitur baru dalam Confluent Cloud untuk Apache Flink tersedia dalam program akses awal bagi pelanggan yang ingin mengoptimalkan pemrosesan datanya dengan lebih efisien dan aman.