Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
For
You

Durasi Menonton Video YouTube Naik 20 Persen Ketimbang Tahun Lalu

IMG-20251105-WA0008(1).jpg
Konferensi Pers Youtube Festival. Dok Fortune Indonesia
Intinya sih...
  • Watch time adalah waktu yang dihabiskan penonton untuk menonton sebuah konten video
  • Durasi tonton meningkat 20 persen secara tahunan
  • Jumlah kreator dengan subscriber di atas 1 juta meningkat 50 persen
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, FORTUNE - Waktu yang dihabiskan penonton untuk menonton sebuah konten video YouTube, atau diistilahkan dengan watch time, mengalami peningkatan 20 persen secara tahunan (YoY) pada Juni 2025.

Menurut data internal Google Indonesia, saat ini video dengan pertumbuhan paling besar adalah siniar (podcast), drama pendek, hingga sinetron yang diunggah ke platform berbagi video tersebut.

“Ini saya sebut percepatan, karena pada 2024 sendiri pertumbuhan [watch time itu] setengahnya. Jadi, [pertumbuhan kali ini]dua kali lebih cepat dibandingkan tahun 2024,” ujar Country Manager Google Indonesia, Veronica Utami, dalam acara konferensi pers YouTube Festival di Jakarta, Rabu (5/11).

Di samping itu, kenaikan masa tonton video pada platform YouTube juga dipicu oleh pertumbuhan jumlah kreator. Saat ini, kreator dengan jumlah subscriber lebih dari 1 juta juga meningkat 50 persen (YoY) menjadi 3.000 saluran.

“Dan kreator-kreator inilah yang membuat YouTube menjadi pusat budaya dunia, [yang] kami sebut sebagai epicenter of global culture,” ujarnya.

Pertumbuhan durasi menonton itu, menurut Veronica, tidak hanya menandakan bahwa YouTube telah menjangkau lebih banyak pengguna, tapi juga menjaga penonton untuk lebih fokus dalam menonton video. Meski tidak dipungkiri YouTube di kota besar maupun kecil meraih banyak pengguna, "mengalahkan Instagram, TikTok, Facebook, dan bahkan broadcast TV," katanya.

Pada era media yang baru, tantangan dari sebuah platform video adalah memastikan audiens berkonsentrasi menonton konten, tidak hanya mempraktikkan doomscrolling alias hanya melihat-lihat dan tidak betul-betul menyimak. 

“Dari sebuah survei yang diadakan oleh Kantar, ketika orang-orang ada di YouTube, penontonnya ternyata betul-betul sedang memperhatikan kontennya dan sedang menyimak,” ujarnya.

Veronica kembali mengutip data dari Kantar ketika membicarakan tingkat kepercayaan audiens YouTube pada konten yang ditontonnya. Jajak pendapat oleh lembaga tersebut menunjukkan 92 persen respondennya di Indonesia sepakat kreator YouTube dapat dipercaya. Kondisi itu terutama berlaku ketika penonton sedang berupaya membeli suatu barang, dan membutuhkan pendapat atas produk dimaksud.

“Pada akhirnya, yang penting adalah kepercayaan,” katanya.

Share
Topics
Editorial Team
Bonardo Maulana
EditorBonardo Maulana
Follow Us

Latest in Tech

See More

YouTube Sambut Positif Wacana Komdigi Kaji Sertifikasi Influencer

05 Nov 2025, 16:42 WIBTech