TECH

Tantangan GoTo Menuju 100 Persen Kendaraan Listrik pada 2030

Infrastruktur masih disiapkan.

Tantangan GoTo Menuju 100 Persen Kendaraan Listrik pada 2030Head of Sustainability GoTo Group Tanah Sullivan saat bincang bertajuk Change the World for the Better Planet di Fortune Indonesia Summit 2023, Kamis (17/3).
by
17 March 2023
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GoTo Group) menargetkan transisi kendaraan listriknya dapat selesai pada 2030. Emiten teknologi yang mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia pada April 2022 tersebut berencana mengubah seluruh armada pengemudi menjadi kendaraan listrik (electric vehicle/EV) pada tahun dimaksud.

Namun, masalahnya, saat ini infrastruktur masih terus disiapkan oleh semua pihak. “Gara-gara itu kami fokus ke testing beberapa model dulu, agar jelas apa yang dibutuhkan oleh mitra dan konsumen,” kata Head of Sustainability GoTo Group, Tanah Sullivan, dalam sesi bertajuk Change the World for the Better Planet di forum Fortune Indonesia Summit 2023, Kamis (17/3).

Tanah mengatakan perseroannya melalui Gojek melakukan transisi dari energi kendaraan berbahan bakar fosil menuju kendaraan listrik untuk mengurangi emisi karbon. Dengan begitu, layanan transportasi di ekosistem Gojek ke depannya diharapkan tidak lagi meninggalkan jejak karbon.

GoTo Group, kata dia, hingga kini selalu melakukan percobaan guna mendapatkan solusi, agar tujuan tersebut tidak membebani mitra pengemudi dan konsumen. Sebab, sampai sekarang, kendaraan listrik terbilang masih mahal.

“Karena itu tahun lalu baru lakukan joint venture namanya Electrum. Hal ini diharapkan dapat menekan harga motor listrik,” katanya.

Electrum merupakan perusahaan sepeda motor listrik joint venture dari perusahaan energi TBS Energi dan GoTo.

Sampai dengan saat ini, Electrum masih dalam tahap penyusunan desain dan prototipe motor listrik.

Potensi pasar kendaraan roda dua di Indonesia dinilai sangat prospektif. Menurut data AISI, terdapat 130 juta kendaraan roda dua yang terdaftar, dan jumlah penjualan motor baru di Indonesia pada 2022 mencapai lebih dari 5 juta unit.

Sementara itu, penetrasi kendaraan listrik di pasar kendaraan roda dua di Indonesia saat ini masih sangat kecil, yaitu sekitar 0,2 persen.

Hemat biaya

Sebelumnya, Direktur Electrum dan CEO serta Co-Founder Gojek, Kevin Aluwi, dalam sebuah rilis pers menyebut adopsi motor listrik dipandang tepat untuk Indonesia, karena penggunaan motor lebih banyak dibandingkan mobil.

Kevin mengatakan, setelah uji coba, motor listrik terbukti memiliki biaya operasional lebih murah. Biaya operasional mitra pengemudi diklaim turun 30 persen dan tiap bulannya mampu menghemat Rp500.000–700.000. 

Untuk saat ini para pengemudi yang menggunakan kendaraan listrik dikenai biaya Rp30.000 per hari. Tiap motor dibekali 2 baterai dengan 1 baterai berfungsi sebagai cadangan, sedangkan dengan daya 100 persen satu baterai mampu menempuh jarak 50–60 kilometer.

Ketika baterai habis, para pengemudi dapat singgah di SPBU yang telah dilengkapi penampungan baterai dan menukar baterai yang habis dengan yang telah terisi daya. Baterai yang ditukar akan langsung otomatis terisi.

 

Related Topics