TECH

Gandeng Pemerintah, Hyundai Bakal Hadirkan “Mobil Terbang” di IKN

Geografi kepulauan menyulitkan transportasi darat.

Gandeng Pemerintah, Hyundai Bakal Hadirkan “Mobil Terbang” di IKNKonsep Urban Air Mobilty (UAM) Hyundai Motor Group. Dok/Hyundai.

by Luky Maulana Firmansyah

15 November 2022

Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – Hyundai Motor Group resmi menggelar kerja sama dengan Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) untuk membangun solusi teknologi transportasi di ibu kota Indonesia yang baru di Kalimantan. Nantinya, perusahaan otomotif asal Korea Selatan ini bakal menghadirkan “mobil terbang” atau advanced air mobility (AAM) di Ibu Kota Negara (IKN).

Kerja sama Hyundai dengan pemerintah ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) oleh Jaiwon Shin, President and Head Urban Air Mobility Division Hyundai Motor Group, dan Bambang Susantono, Kepala OIKN, dalam ajang B20 Summit di Bali Nusa Dua Convention Center, Indonesia.

“Penandatanganan ini bertujuan untuk memperkenalkan AAM sebagai bagian dari smart mobility ecosystem di ibu kota baru yang sedang dibangun oleh Indonesia,” kata Shin dalam keterangan resmi, Selasa (15/11).

Hyundai Motor Group berencana mengembangkan peta jalan dan meninjau konsep mobilitas yang terkonsolidasi untuk darat dan udara. Sementara, Bambang mengatakan penerapan AAM di ibu kota baru sesuai dengan semangat OIKN dalam menciptakan Indonesia yang terbuka bagi pelbagai potensi untuk menciptakan budaya kerja, belajar, dan gaya hidup baru.

“Kami mengapresiasi kerja sama dengan Hyundai Motor Group untuk mendukung pengembangan IKN sebagai kota cerdas dan berkelanjutan,” ujarnya.

Solusi transportasi

Jaiwon Shin, President and Head Urban Air Mobility Division of Hyundai Motor Group; dengan Bambang Susantono, Kepala Otoritas Ibu Kota Nusantara dalam penandatanganan MoU ekosistem advanced air mobility (AAM) di Indonesia. Dok/Hyundai.Jaiwon Shin, President and Head Urban Air Mobility Division of Hyundai Motor Group; dengan Bambang Susantono, Kepala Otoritas Ibu Kota Nusantara dalam penandatanganan MoU ekosistem advanced air mobility (AAM) di Indonesia. Dok/Hyundai.

Indonesia, yang merupakan pasar penerbangan terbesar di Asia Tenggara, memiliki 18,000 pulau lebih. Menurut Shin, situasi itu menjadi faktor penghambat untuk mengembangkan transportasi di darat.

Dia berpendapat perlu adanya gerakan yang secara aktif memperkenalkan smart mobility ecosystem terlebih dalam proses relokasi ibu kota. “Kerja sama kami dengan pemerintah Indonesia merupakan bagian dari komitmen Hyundai untuk mewujudkan visi dan memberikan kontribusi masa depan yang lebih baik bagi Indonesia,” ujarnya.

Hyundai Motor Group berharap dapat membantu meningkatkan mobilitas penduduk kepulauan dengan membangun ekosistem AAM secara efisien, yakni dengan memanfaatkan infrastruktur penerbangan dan kemampuan teknologi terdepan Indonesia.

Nantinya, Hyundai juga akan membangun ekosistem AAM global di luar kawasan Asia Tenggara dengan merujuk pada kasus penerapan di Indonesia, kata Shin.

“Visi penerapan AAM adalah untuk menciptakan sistem transportasi udara yang aman, mudah diakses, terotomatisasi, dan terjangkau. Hal ini guna mencapai masa depan yang lebih baik,” ujarnya.

Pada awal tahun ini, Hyundai Motor Group mengumumkan roadmap pengembangan AAM mencakup segmen urban air mobility (UAM) dan regional air mobility (RAM). Perusahaan otomotif itu mengaku tengah berupaya mengembangkan solusi mobilitas udara ramah lingkungan.

Unit Supernal Hyundai Motor Group Amerika Serikat (AS) bertujuan memulai layanan UAM di AS pada 2028, sementara Hyundai Motor Group berencana meluncurkan layanan RAM pada 2030.