TECH

Pedagang Kripto Sambut Baik Langkah BI Rilis Rupiah Digital

Rupiah digital akan memperkuat digitalisasi ekonomi.

Pedagang Kripto Sambut Baik Langkah BI Rilis Rupiah DigitalIlustrasi CBDC. Shutterstock/Comdas.
23 December 2022
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – Para pedagang kripto menyambut baik langkah Bank Indonesia untuk menerbitkan mata uang digital bank sentral (central bank digital currency/CBDC). Menurut mereka, kehadiran rupiah digital ini akan berdampak positif terhadap ekosistem aset kripto di dalam negeri.

“Pengembangan CBDC menjadi bukti bahwa aset kripto dan teknologi blockchain mampu memiliki manfaat yang luas bagi berbagai institusi,” kata Chief Marketing Officer (CMO) Pintu, Timothius Martin, dalam keterangan tertulis kepada Fortune Indonesia, Jumat (23/12).

Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, sebelumnya mengatakan lembaganya tengah menyiapkan rupiah digital untuk melengkapi beberapa alat pembayaran sah lain yang telah berlaku di Indonesia. Dua alat pembayaran lain yang legal, yakni rupiah kertas atau logam dan uang rupiah dalam kartu seperti kartu debit, kredit, maupun e-money.

Nantinya, rupiah digital diperkirakan mendominasi berbagai transaksi keuangan masa depan, meski takkan mengurangi peredaran uang rupiah fisik. "Indonesia kurang lebih sekitar itu 60 persen milenial, apalagi anak-anak, cucu kita, itu memerlukan alat pembayaran digital," katanya dalam acara ‘Meniti Jalan menuju Rupiah Digital’ (8/12).

Bank Indonesia menyebutkan rupiah digital akan menjadi barang publik (sovereign public goods) berdasarkan pilihan platform teknologi yang mampu mendukung proses penerbitan dan peredarannya. Saat ini, rupiah digital masih dalam tahap persiapan.

Perry menyebut penerbitan rupiah digital ini berdasar atas tiga pertimbangan. Pertama, BI adalah satu-satunya lembaga negara yang berwenang untuk mengeluarkan alat pembayaran digital sah. Lalu, uang digital bakal semakin dibutuhkan masyarakat. Alasan terakhir, uang digital bermanfaat dalam berbagai kerja sama internasional.

Digitalisasi ekonomi

uang rupiah
ilustrasi uang rupiah (unsplash.com/ Bady Abbas)

Soal kasus penggunaannya, rupiah digital akan menjadi alat pembayaran untuk transaksi kebutuhan barang sehari-hari baik di dunia fisik maupun dunia digital. "Nanti rupiah digital akan bisa untuk membeli sepatu, rumah, mobil, bahkan barang di metaverse," kata Perry.

Menurutnya, rupiah digital bisa pula menjadi alat satuan hitung (unit of account). Dengan begitu, alat pembayaran ini nantinya bisa membeli barang lebih dari satu unit, termasuk untuk membeli barang antarnegara. “Satu rupiah digital nanti juga akan ada kursnya dalam dolar AS digital, jadi semuanya nanti dalam dunia digital," katanya.

Kepada Fortune Indonesia, CEO Indodax, Oscar Darmawan, menyatakan positif terhadap rupiah digital. Pasalnya, aset tersebut merupakan sinyal baik untuk memperkuat ekosistem ekonomi digital di dalam negeri. Dengan begitu, Indonesia pun takkan ketinggalan dari negara lain.

“Digitalisasi dalam sistem ekonomi tentu ada dengan harapan agar bisa memecahkan problematika yang selama ini terjadi. Terlebih juga mengurangi risiko dari penggunaan uang kertas,” kata Oscar dalam pernyataan resmi, Senin (12/12).

Menurutnya, pembuatan rupiah digital terlebih yang memanfaatkan teknologi distributed ledger akan membawa sejumlah manfaat, mulai dari soal keamanan, transparansi, hingga efisiensi.

Di sisi lain, aset kripto dan CBDC takkan menganggu eksistensi satu sama lain. Sebab, kripto merupakan komoditas untuk investasi. Sedangkan, rupiah digital merupakan alat pembayaran.

“Justru rupiah digital akan memudahkan akses ke perdagangan kripto di Indonesia karena sama-sama berbentuk digital,” ujarnya.

Related Topics