TECH

Survei Meta: 72% Warga RI Telah Mengakses Teknologi Metaverse

Aset kripto merupakan yang paling banyak diakses.

Survei Meta: 72% Warga RI Telah Mengakses Teknologi MetaverseIlustrasi Metaverse. Shutterstock/Thinkhubstudio
21 September 2022
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – Indonesia termasuk sebagai negara terdepan dalam adopsi metaverse, menurut laporan dari Meta dan Bain & Company. Riset tersebut menyatakan teknologi metaverse senantiasa berkembang dalam banyak kasus penggunaan pada beberapa tahun mendatang.

Menurut studi yang bertajuk “Southeast Asia’s digital consumer: A new stage of evolution, 72 persen responden mengaku telah menggunakan teknologi yang berkenaan dengan metaverse dalam setahun terakhir.

Sebanyak 46 responden menyatakan telah menggunakan aset kripto, lalu diikuti augmented reality (34 persen), dunia virtual (29 persen), NFT (26 persen), dan virtual reality (22 persen).

“Meskipun masih dalam tahap awal, metaverse adalah salah satu dari sejumlah teknologi masa depan yang mendapatkan pijakan di banyak belahan dunia—Indonesia di antaranya,” kata Country Director Meta Indonesia, Pieter Lydian, dalam keterangan kepada media, Selasa (21/9).

Laporan ini disusun berdasar atas jajak pendapat yang melibatkan sekitar 16 ribu konsumen digital, serta wawancara dengan lebih dari 20 Chief Experience Officer (CFO) di enam negara Asia Tenggara, yaitu Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, Thailand, dan Vietnam.

Prospek metaverse

Ilustrasi Metaverse. Shutterstock/metamorworks
Ilustrasi Metaverse. Shutterstock/metamorworks

Menurut Pieter, seiring kemajuan teknologi munculnya metaverse akan membangun jembatan ke pengalaman imersif di masa depan, yang bakal membuka peluang baru bagi orang, komunitas, dan bisnis.

“Dan kami akan terus fokus pada kesiapan infrastruktur, membangun ekosistem untuk kreator, peningkatan keterampilan, dan peningkatan alat untuk mempersiapkan kami dan talenta-talenta Indonesia menghadapi masa depan, yang tidak terlalu jauh dari sekarang,” ujarnya.

Menurut studi sama, pengalaman teknologi terkait metaverse yang disebut barusan akan berkembang dari aplikasi 2D menjadi pengalaman 3D virtual dalam 2 hingga 3 tahun ke depan.

Bahkan, laporan itu turut menyatakan virtual reality akan tersedia pada 10-15 tahun mendatang untuk sejumlah kasus penggunaan dalam bisnis, seperti pelatihan, pengembangan, ruang kerja, dan penyelenggaraan acara sosial.

Persepsi pebisnis

Ilustrasi kesepakatan bisnis di metaverse. Shutterstock/Athitat Shinagowin

Related Topics