Meta Luncurkan Aplikasi Meta AI, Resmi Tersedia di Indonesia

Jakarta, FORTUNE - Setelah terintegrasi ke dalam berbagai platform seperti WhatsApp, Instagram, dan Facebook, Meta kini resmi merilis aplikasi asisten kecerdasan buatan (AI) Meta AI secara mandiri (standalone). Peluncuran aplikasi terpisah ini dilakukan pada 29 April lalu, memungkinkan pengguna mengakses Meta AI dalam antarmuka khusus, mirip dengan pengalaman menggunakan ChatGPT atau aplikasi asisten AI lainnya.

Pengguna di Indonesia telah dapat mengunduh aplikasi Meta AI untuk perangkat iOS dan Android. Saat ini, fitur yang tersedia di Tanah Air mencakup percakapan berbasis teks serta akses ke fitur Discover melalui versi web.

Meta AI ditenagai oleh model AI canggih Llama 4, dirancang untuk membantu pengguna memecahkan masalah, menjawab pertanyaan sehari-hari, dan mendapatkan pemahaman lebih baik tentang berbagai topik. Dengan kemampuan menelusuri informasi di internet, aplikasi ini dapat memberikan rekomendasi yang relevan atau membantu pengguna mendalami suatu topik tertentu.

Aplikasi Meta AI juga dirancang untuk semakin personal dari waktu ke waktu. Pengguna dapat memberi tahu asisten AI ini untuk mengingat hal-hal spesifik tentang diri mereka, seperti minat bepergian atau mempelajari bahasa baru. Meta AI juga dapat mengambil detail penting berdasarkan konteks percakapan.

Khusus untuk respons yang lebih relevan berdasarkan informasi yang telah dipilih pengguna untuk dibagikan di produk Meta (seperti profil dan konten yang disukai), fitur personalisasi ini saat ini baru tersedia di Amerika Serikat dan Kanada.

“Dan jika Anda telah menambahkan akun Facebook dan Instagram Anda ke Pusat Akun yang sama, Meta AI dapat memanfaatkan keduanya untuk memberikan pengalaman personal yang lebih kuat bagi Anda,” demikian keterangan resmi Meta.

Aplikasi Meta AI juga menyertakan fitur Discover, sebuah ruang bagi pengguna untuk berbagi dan mengeksplorasi cara orang lain menggunakan asisten AI ini. Pengguna dapat melihat prompt dan respons terbaik yang dibagikan oleh komunitas. Pengguna sepenuhnya memegang kendali atas pilihan apakah prompt mereka akan dibagikan atau tidak.

Fitur menarik lainnya adalah kemampuan berinteraksi dengan AI menggunakan suara. Aplikasi ini terintegrasi dengan fitur Meta AI lainnya, seperti pembuatan dan penyuntingan gambar, yang kini semuanya dapat diakses melalui percakapan suara atau teks dengan asisten AI. Kelebihan teknologi Meta memungkinkan AI untuk menghasilkan suara yang terasa lebih alami, karena sistem langsung memproses suara, bukan sekadar membaca respons tertulis.

Namun, penting dicatat bahwa fitur suara (voice-first features), termasuk kemampuan percakapan suara penuh (full duplex demo), saat ini belum tersedia di Indonesia. Fitur suara tersebut baru dapat dinikmati oleh pengguna di Amerika Serikat, Kanada, Australia, dan Selandia Baru.

Meta mengakui sebagai aplikasi yang masih dalam tahap awal pengembangan, penggunanya mungkin akan mengalami beberapa kendala.

“Anda mungkin mengalami masalah teknis atau ketidakkonsistenan, jadi kami akan terus mengumpulkan masukan untuk membantu kami meningkatkan pengalaman dari waktu ke waktu,” demikian Meta.

Selain itu, aplikasi Meta AI juga terhubung dengan versi web meta.ai, memungkinkan pengguna untuk melanjutkan percakapan mereka dari mana saja dan kapan saja melalui perangkat mereka.