Jakarta, FORTUNE – Pengamat gawai elektronik dari Gatorade, Lucky Sebastian, mengatakan kebijakan Amerika Serikat (AS) untuk menghentikan sementara pasokan chip ke Cina dapat semakin mempengaruhi pasokan dan kelangkaan chip global yang belum pulih sejak pandemi.
"Efeknya ke global, karena terpengaruhnya rantai pasokan berarti pemulihan shortage chip akan lebih lama, dan ini bisa jadi akan berpengaruh juga terhadap produksi smartphone di Indonesia,” kata Lucky kepada Fortune Indonesia, Senin (17/10).
Dampak kebijakan AS ini menurutnya akan terasa di tahun depan. Kebijakan pembatasan ini juga dikhawatirkan dapat berimbas terhadap produsen-produsen chip di Cina. Produksi PC (personal computer), laptop, smartphone dan peralatan elektronik lain, tidak hanya bergantung dari chip buatan pabrikan sendiri, namun sebagian juga bergantung dari buatan pabrikan Cina.