Ilustrasi Kecerdasan Buatan. Shutterstock/Elnur
Warta ihwal niat Elon membuat chatbot sendiri ini muncul setelah ChatGPT, platform percakapan AI yang dikembangkan oleh OpenAI, mendapat perhatian luas terutama di kalangan Silcon Valley.
Elon Musk adalah sosok yang ikut mendirikan OpenAI sebagai startup nirlaba pada 2015. Meski demikian, dia telah meninggalkan posisinya sebagai dewan direksi perusahaan pada 2018.
Di sisi lain, Elon baru-baru ini dimintai pendapat mengenai ChatGPT, dan dia menyebut chatbot itu “sangat bagus”.
Fortune.com melansir, pertarungan pada sektor chatbot kian memanas usai Mark Zuckerberg, CEO Meta, perusahaan induk dari Facebook, Instagram, dan Whatsapp, menyatakan bakal berfokus pada alat yang didukung kecerdasan buatan.
"Kami sedang membuat grup produk tingkat atas baru di Meta yang berfokus pada generative AI untuk meningkatkan pekerjaan kami di area ini," ujar Zuckerberg dalam sebuah posting di Instagram. “Kami memiliki banyak pekerjaan mendasar yang harus dilakukan sebelum mendapatkan pengalaman yang benar-benar futuristik.”
Saat ini Meta sedang mencoba menggunakan teknologi dengan obrolan seperti teks pada WhatsApp dan Messenger, dan pada filter visual untuk foto dan video Instagram. “Kami akan fokus mengembangkan persona AI yang dapat membantu orang dalam berbagai cara,” tambahnya.
Grup produk Meta yang baru dibentuk akan mencakup puluhan karyawan dari tim yang sebelumnya tersebar di seluruh perusahaan. Kelompok tersebut akan dipimpin oleh Ahmad Al-Dahle, seorang eksekutif pembelajaran mesin dan kecerdasan buatan di Meta.
Pekan lalu, Meta secara resmi meluncurkan model bahasa besar yang disebut LLaMA, alat penelitian untuk membuat chatbot berbasis AI, dan produk lainnya. Perusahaan berencana untuk membuat teknologi tersebut tersedia untuk peneliti AI.