TECH

Perpesanan Bisnis: Masa Depan Peningkatan Performa Bisnis

Oleh Pieter Lydian, Country Director Meta di Indonesia

Perpesanan Bisnis: Masa Depan Peningkatan Performa BisnisCEO Meta Indonesia, Pieter Lydian, ketika berbicara dalam forum Fortune Indonesia Summit 2023 di Tribrata, Dharmawangsa, Jakarta, Rabu (15/3).
10 August 2023
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Komunikasi tatap muka telah berlangsung sejak lama antara masyarakat dan bisnis. Namun kehadiran teknologi mengubah metode komunikasi tersebut berlangsung, khususnya perihal di mana serta bagaimana orang-orang dan bisnis berkomunikasi. Seiring dengan perkembangan tersebut, harapan pelanggan terhadap bisnis pun ikut meningkat. 

Kini, pelanggan ingin membangun potensi bisnis tak hanya melalui komunikasi secara tatap muka atau melalui telepon, namun juga lewat aplikasi perpesanan favorit mereka. Ini terbukti dari studi yang mengungkap bahwa 7 dari 10 pelanggan merasa perpesanan bisnis mampu mendekatkan mereka dengan bisnis karena hubungan yang terbangun bersifat lebih personal (1). Hal ini sejalan dengan survei yang menunjukkan bahwa 50 persen dari pelanggan menganggap unsur pengalaman menjadi lebih penting jika dibandingkan dengan tahun lalu (2). 

Dalam sebuah laporan yang diterbitkan oleh Boston Consulting Group dan Meta, perpesanan bisnis telah menjadi hal yang sangat penting dalam pasar di Indonesia, Filipina, Vietnam, dan Thailand dengan rata-rata tingkat adopsi hampir 70 persen (3). Penggunaan perpesanan bisnis ini menjadi sangat lazim di kalangan Gen Z dan Milenial di mana mereka mengirim pesan ke bisnis sampai dua kali seminggu.

Peran Perpesanan Bisnis dalam Meningkatkan Efisiensi Operasional Bisnis

Perpesanan Bisnis, Meta Indonesia. (Dok. Meta)
Perpesanan Bisnis, Meta Indonesia. (Dok. Meta)

Dalam beberapa tahun terakhir, bisnis semakin dipacu untuk menyeimbangkan antara pengalaman pelanggan yang sejalan dengan kebutuhan akan efisiensi serta laba atas investasi (return on investment) yang terukur. Hal ini ditunjukkan oleh lebih dari sepertiga bisnis yang mengatakan bahwa mereka harus selalu mengetahui bagaimana setiap biaya yang mereka keluarkan dapat menguntungkan mereka (4).

Selain itu, bisnis juga menghadapi hambatan terkait perubahan kebijakan dan peraturan data, seperti penghapusan cookie pihak ketiga. Nyatanya, cookie berperan untuk menciptakan pengalaman pribadi bagi para pelanggan. Sebanyak 4​3 persen marketer dan 55 persen agensi media mengkhawatirkan dampak dari penghapusan cookie pihak ketiga ini (5).

Perpesanan bisnis dapat menjadi solusi atas kondisi tersebut. Perpesanan bisnis tidak hanya memungkinkan bisnis untuk berinteraksi secara lebih personal dalam skala besar, tetapi juga menjadi jawaban untuk pemasaran digital yang efektif dan mandiri, mulai dari penggunaan cookie sehingga potensi peningkatan kinerja bisnis.

Sebuah studi oleh Forrester Consulting dan Meta pada Desember 2022 menunjukkan bahwa produk perpesanan bisnis memiliki dampak 61 persen lebih baik dibandingkan saluran komunikasi lain yang digunakan sebelumnya. Misalnya, dari segi penjualan, nilai pesanan dari pelanggan lebih tinggi 22,1 persen karena adanya komunikasi antara penjual dan pembeli melalui aplikasi perpesanan bisnis (6).

Mengurangi Potensi Miskomunikasi dengan Bantuan Kecerdasan Buatan

Perpesanan Bisnis, Meta Indonesia. (Dok. Meta)
Perpesanan Bisnis, Meta Indonesia. (Dok. Meta)

Related Topics