Samsung Bersiap Kembangkan 6G Bersama Ericsson hingga Nokia
Jakarta, FORTUNE - Samsung kembali menunjukkan ambisinya di dunia teknologi dengan menggandeng perusahaan raksasa global seperti Ericsson, Meta, Nokia, dan Qualcomm dalam pengembangan jaringan internet 6G.
Sebagai pemain lama di industri elektronik—mulai dari ponsel pintar, mesin cuci, hingga pendingin ruangan—Samsung sudah dikenal luas dalam menciptakan produk berbasis Internet of Things (IoT). Namun, langkah terbarunya dinilai melampaui ekspektasi publik dengan mengusung proyek besar menuju era komunikasi generasi keenam.
Dilansir Sam Mobile, perusahaan asal Korea Selatan itu telah menyatakan keterlibatannya dalam forum Verizon 6G Innovation Forum di Amerika Serikat. Forum tersebut juga diikuti oleh jajaran nama besar lain, termasuk Ericsson, Meta, Nokia, dan Qualcomm.
“Samsung akan bekerja sama dengan perusahaan teknologi global untuk memverifikasi teknologi AI, dan jaringan komunikasi yang akan memimpin masa depan nirkabel, serta membawa pengalaman inovatif bagi pengguna di era 6G,“ ujar Jin-Gook Jeong, Head of Samsung Research's Next Generation Communications Research Center.
Tujuan utama dari kolaborasi ini adalah mencari terobosan dalam menciptakan pengalaman baru bagi pengguna serta memperluas inovasi berbasis kecerdasan buatan (AI).
Melansir The Fast Mode, Verizon 6G Innovation Forum ini juga ingin membangun ekosistem 6G yang terbuka, beragam, dan tangguh serta mengembangkan teknologi 6G yang mendasar sambil memastikan keselarasan global. Konsorsium ini pun akan berfokus pada pencarian spektrum baru, pengujian bandwidth, pembuatan prototipe, uji coba lapangan, hingga memperkuat kerja sama dengan organisasi standar internasional seperti 3GPP.
Ambisi di ranah posel pintar
Tak hanya berhenti pada rencana besar di sektor jaringan nirkabel, Samsung juga bersiap meluncurkan inovasi perangkat terbarunya. Salah satu produk yang paling dinantikan adalah smartphone lipat tiga (Tri-Fold) yang diprediksi akan hadir di pasar pada akhir 2025.
Langkah ini sekaligus menjadi jawaban atas gencarnya persaingan dengan perusahaan asal China yang lebih dulu merilis ponsel lipat tiga secara komersial. Mengutip Sam Mobile, Roh Tae-Moon, President and Head of the Mobile eXperience (MX) Business Samsung Electronics, mengungkapkan bahwa pengembangan konsep perangkat tersebut telah memasuki tahap akhir.
“Smartphone lipat tiga kami masih belum memiliki nama untuk saat ini, tapi dari beberapa diskusi internal banyak yang menyebutnya sebagai Galaxy Z TriFold,” tutur Roh.
Meski sudah ada konfirmasi resmi, Roh menekankan bahwa kehadiran produk ini di pasar global masih sebatas rencana uji coba. Pernyataan tersebut sekaligus membantah rumor yang sebelumnya beredar, sekaligus menandai adanya perubahan dari desain awal.
Menurut laporan GSMArena, Samsung sebenarnya telah memamerkan prototipe ponsel lipat tiga pada ajang CES 2022 dengan dua konsep, yakni Flex G dan Flex S. Flex G hadir dengan dua lipatan searah ke dalam, membuat perangkatnya menyerupai tablet. Sementara Flex S menampilkan desain lebih konvensional dengan dua lipatan ke arah berlawanan, yang lebih mudah diterima publik.
Meski demikian, hingga kini perangkat itu belum memiliki nama resmi. Walaupun diskusi internal cenderung mengarah ke sebutan Galaxy Z TriFold, sebagian penggemar justru lebih menyukai nama Galaxy G Fold karena dinilai lebih sesuai dengan karakter desainnya.
