Tren Kerja Hibrida, Karyawan Indonesia Prioritaskan Kualitas Hidup

Jakarta, FORTUNE – Konsep kerja hibrida telah menjadi sesuatu yang lazim selama pandemi. Gaya berkantor yang mengawinkan model bekerja dari rumah, kantor, atau dari mana saja nampaknya kini menjadi salah satu solusi untuk memperbaiki kualitas hidup pekerja, begitu hasil kajian terbaru Microsoft.
Dalam laporan bertajuk Great Expectations: Making Hybrid Work Work, para karyawan di Indonesia saat ini memiliki pandangan baru terhadap apa yang dianggap setimpal dalam urusannya dengan keseimbangan hidup dan pekerjaan.
Sebanyak 48 persen responden mengaku cenderung memprioritaskan kesehatan dan kesejahteraannya ketimbang pekerjaan. Itu berbeda jika dibandingkan era sebelum Covid-19 mewabah.
Laporan Microsoft tersebut disusun untuk memberikan wawasan bagi organisasi maupun perusahaan untuk terus berkembang di tengah perubahan budaya kerja. Kajian raksasa teknologi asal Amerika Serikat itu dilakukan bersandar pada jajak pendapat terhadap 31 ribu orang dari 31 negara, termasuk Indonesia.
Riset tersebut juga menunjukkan 66 persen pekerja di Indonesia lebih mempertimbangkan pekerjaan yang memungkinkan mereka untuk bekerja dari jauh atau menerapkan sistem hibrida.
“Dua tahun terakhir telah mengubah cara kita memaknai pekerjaan dalam kehidupan secara signifikan. Maka, tantangan bagi setiap organisasi adalah untuk bisa memenuhi ekspektasi para karyawan, sambil menyeimbangkannya dengan pencapaian bisnis di tengah kondisi ekonomi yang tidak menentu,” ujar Wahjudi Purnama, Modern Work & Security Business Group Lead Microsoft Indonesia, dalam Media Briefing, Selasa (24/5).
Survei itu pun menyoroti tren pengunduran diri besar-besaran. Sebanyak 53 persen generasi Z dan milenial Indonesia agak atau sangat mungkin memilih untuk pindah kerja tahun ini.
Lalu, 65 persen pekerja Indonesia tengah menimbang kemungkinan untuk berganti perusahaan tahun depan, dibandingkan 56 persen secara global.