Jakarta, FORTUNE – Uber Technologies menyiapkan rencana ekspansi bisnis ke sektor layanan mobilitas jarak jauh seperti kereta, bus, dan penerbangan demi menuruti ambisi menjadi aplikasi super (super app).
Mengutip Financial Times, Jumat (8/4), penambahan layanan transportasi jarak jauh ini akan berlaku perdana di Inggris, salah satu pasar terbesar Uber di luar Amerika Utara. Layanan tersebut ditargetkan akan diuji coba di Inggris di tahun ini sebelum dirilis secara luas.
Uber sesungguhnya telah menyiapkan ekspansi tersebut beberapa tahun belakangan. CEO Uber, Dara Khosrowshahi, sempat mengatakan bagaimana Uber menjadi aplikasi untuk pilihan mobilitas yang beragam.
Namun demikian, pandemi COVID-19 yang berdampak terhadap industri perjalanan dan transportasi diperkirakan menghambat rencana tersebut. Uber justru berfokus untuk memperluas bisnis pengiriman makanan.
“Dengan COVID-19 di belakang kami, dengan dorongan besar ke moda transportasi baru ini, kami ingin memberi sinyal bahwa ini adalah pengungkit pertumbuhan yang sangat penting bagi kami di tahun-tahun mendatang,” kata Jamie Heywood, Regional General Manager Uber Inggris.
Uber berharap penambahan bentuk transportasi akan meningkatkan performa bisnis ride-hailing. Dalam penerapannya, pelanggan akan menggunakan jaringan pengemudinya untuk berpindah antar hub transit. Saat mereka memesan tiket bus atau kereta, Uber pun dapat mengutip komisi.
Sebelum virus corona mewabah, sekitar 15 persen perjalanan Uber adalah ke bandara. Perusahaan berhadap dapat mengintegrasikan pemesanan penerbangan dan tiket sehingga bisa mendorong margin layanan yang lebih tinggi.