Jakarta, FORTUNE - Pemerintah memproyeksi dapat menarik investasi ke Indonesia hingga sebesar US$618,1 miliar melalui hilirisasi 28 komoditas unggulan hingga 2040.
Deputi Bidang Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Edy Junaedi, menyatakan peta jalan hilirisasi tersebut telah dimatangkan.
"Bila ini bisa kita kelola dengan baik, ini potensinya Rp9.000 triliun dari hilirisasi, dan lima tahun ke depan bisa menjadi kontributor utama," kata Edy dalam diskusi bertajuk "Menggali Sektor Kunci Investasi Berkelanjutan di Indonesia", Senin (18/11).
Edy menjelaskan bahwa 28 komoditas tersebut mencakup sektor-sektor seperti mineral, batu bara, hingga rumput laut, yang memiliki potensi besar untuk dikelola secara optimal. Pemerintah mengharapkan investasi hilirisasi tersebut dapat tercapai setidaknya 50 persen dari target lima tahun ke depan.
“Kontribusi hilirisasi terhadap realisasi investasi saat ini baru sekitar 20 persen—22 persen dari Rp272,91 triliun. Sektor mineral, pertanian, kehutanan, migas, dan ekosistem kendaraan listrik (EV) menjadi kontributor utama, meskipun ekosistem EV masih relatif kecil,” ujarnya.