35 Perusahaan Prancis Jajaki Investasi pada 3 Sektor Ini
- Rosan Roeslani menerima 35 delegasi perusahaan Prancis untuk membahas investasi pada sektor energi terbarukan di Indonesia, dengan potensi energi terbarukan mencapai 3.700 gigawatt.
- Duta Besar Prancis, Fabien Penone, menekankan komitmen pemerintah Prancis mendorong penguatan hubungan ekonomi dengan Indonesia, serta memperkuat kerja sama di sektor infrastruktur, energi, dan dekarbonisasi.
- Prancis telah menjadi salah satu mitra strategis bagi Indonesia dalam pengembangan berbagai sektor ekonomi, dengan total investasi US$1,05 miliar sepanjang 2020-2024.
Jakarta, FORTUNE - Menteri Investasi dan Hilirisasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Rosan Perkasa Roeslani, menerima kunjungan 35 wakil perusahaan asal Prancis yang tergabung dalam asosiasi pengusaha internasional dari Prancis (MEDEF International) pada pertemuan bisnis di Jakarta pada Selasa (18/02).
Dalam kesempatan tersebut, Rosan mengatakan para investor Prancis memiliki peluang besar dalam mengembangkan sektor energi terbarukan di Indonesia. Potensi energi terbarukan di Indonesia mencapai sekitar 3.700 gigawatt dan baru 1 persen yang dimanfaatkan, atau sekitar 13,08 gigawatt. Potensi tersebut tersebar di berbagai wilayah, dengan potensi terbesar berasal dari energi surya, hingga potensi geotermal 23 gigawatt yang merupakan terbesar di dunia.
"Kuncinya adalah bertemu, membicarakan potensi, dan pada saat yang bersamaan mencari jalan agar potensi tersebut menjadi investasi. Apalagi, hari ini hadir 35 perwakilan perusahaan Prancis, ini kesempatan besar untuk memperkuat kerja sama," kata Rosan dalam keterangannya, Kamis (20/2).
Rosan juga menekankan pentingnya kolaborasi konkret yang berfokus pada peluang nyata. Dengan demikian, hal ini dapat mempercepat pemanfaatan potensi-potensi investasi agar dapat segera diwujudkan.
"Saya meyakini ini adalah pertemuan yang sangat baik dan produktif. Selain memaparkan potensi Indonesia, kami juga mendapat banyak feedback yang bermanfaat untuk memperkuat kolaborasi, baik dari sektor swasta ke pemerintah maupun antarswasta. Hal ini penting agar kita terus menyempurnakan kebijakan dan regulasi yang ada," ujar Rosan.
Penguatan hubungan Indonesia dan Prancis
Sementara itu, Duta Besar Prancis untuk Indonesia, ASEAN dan Timor Leste, Fabien Penone, menyampaikan komitmen pemerintahnya untuk mendorong penguatan hubungan ekonomi dengan Indonesia.
Menurutnya, perusahaan Prancis telah aktif berinvestasi pada berbagai sektor di Indonesia, mulai dari pertambangan nikel hingga perbankan. Namun, hal ini masih bisa terus ditingkatkan.
"Penguatan hubungan antara Prancis dan Indonesia adalah prioritas utama pemerintah kami. Presiden Prancis (Emmanuel) Macron dan Presiden Prabowo Subianto beberapa kali berdiskusi soal ini. Inilah mengapa pertemuan ini sangat penting bagi perusahaan Prancis supaya mendapatkan kesempatan berdiskusi dengan pemerintah Indonesia,” ujar Penone.
Pada kesempatan sama, Wakil Ketua MEDEF International yang juga merupakan Ketua The France-Indonesia Business Council, Philippe Louis-Dreyfus, menyoroti potensi kerja sama pada sektor infrastruktur, energi, dan dekarbonisasi. Ia optimistis kunjungan delegasi perusahaan Prancis ini akan membuahkan hasil positif.
”Fokus utama kami adalah pada sektor infrastruktur, energi, dan dekarbonisasi, yang sejalan dengan visi Presiden Prabowo dan pemerintahannya. Saya yakin kunjungan ini akan membuka peluang kerja sama yang bermanfaat bagi kedua negara," kata Philippe.
Turut hadir dalam kesempatan tersebut adalah Duta Besar Indonesia untuk Prancis, Andora, Monaco dan UNESCO, Mohamad Oemar.
Pertemuan ini menjadi bukti komitmen bersama untuk terus memperkuat hubungan ekonomi antara Indonesia dan Prancis. Dengan total investasi US$1,05 miliar sepanjang 2020-2024, Prancis telah menjadi salah satu mitra strategis bagi Indonesia dalam pengembangan berbagai sektor ekonomi.
Berdasarkan data Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM, Prancis menempati peringkat empat sebagai sumber Foreign Direct Investment (FDI) terbesar dari Eropa, dengan fokus pada lima sektor unggulan, yakni perumahan, kawasan industri dan perkantoran; industri mesin dan elektronik; industri makanan; hotel dan restoran; serta perdagangan dan reparasi.
Investasi ini tidak hanya mencerminkan kepercayaan investor Prancis terhadap potensi Indonesia, tetapi juga berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan serta penguatan kerja sama bilateral kedua negara.