Jakarta, FORTUNE - Bisnis fesyen muslim, khususnya hijab masih jadi primadona dan memiliki prospek sangat bagus untuk berkembang. Di Indonesia, banyak wanita yang menggunakan hijab, mulai dari anak kecil hingga dewasa. Dengan begitu, secara otomatis kebutuhan akan hijab semakin meningkat karena setiap orang yang memakainya tidak mungkin hanya memiliki satu hijab saja. Pastinya, mereka membutuhkan banyak hijab mulai dari berbagai warna dan model agar outfit yang dikenakan akan terlihat matching.
Ramadan dan Idulfitri tentu dapat menjadi momentum bagi pelaku usaha busana muslim untuk meningkatkan volume penjualannya. Platform B2B Zilingo mengungkapkan, ada peningkatan jumlah pembelian kain oleh para produsen modest fashion dan mulai terlihat di platform Zilingo sejak awal 2022.
"Persiapan produsen modest fashion biasanya sudah dilakukan sejak 6 bulan sebelum Idul Fitri dengan mulai memilih kain-kain sebagai bahan produksi. Awal tahun ini, pembelian kain di Zilingo naik signifikan," kata Head of Enterprise Zilingo Indonesia Kang Ay Lie, dalam siaran pers, Rabu (13/4).
Menurut Lie, secara keseluruhan, pelaku usaha lebih optimistis berproduksi tahun ini. Apalagi didukung dengan kebijakan pemerintah tentang aturan mudik dan cuti Lebaran.
Dengan prospek yang baik, tidak mengherankan jika sebagian orang memanfaatkan momen ini untuk memulai bisnis busana muslim di Indonesia, salah satunya dengan memproduksi hijab. Berikut ini kiat merintis bisnis fesyen hijab dengan merek sendiri