Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Ada Kebijakan Tarif, Japfa Evaluasi Kelanjutan Ekspor Tilapia Filet ke AS

IMG-20250903-WA0002.jpg
Paparan publik PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA), Rabu (3/9) di Jakarta. (Dok. JAPFA)

Jakarta, FORTUNE - Emiten perunggasan PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA) melihat peluang meningkatkan ekspor produk perikanan ke Amerika Serikat (AS) seiring dengan rencana pengenaan tarif resiprokal pemerintahan Donald Trump.

Sebagai konteks, penjualan ekspor JPFA pada semester-I 2025 berjumlah Rp505,7 miliar, bertumbuh 20,6 persen (YoY) dari Rp419,3 miliar pada periode serupa di 2024. Fokus ekspor perseroan adalah pasar Asia, Eropa, hingga AS.

Menurut Head of Aquaculture Division Japfa, Ardi Budiono, perseroan paling banyak mengekspor produk industri perikanan ke AS, yakni ikan tilapia (ikan nilai) filet. Berdasarkan data Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), ekspor tilapia bernilai US$93,51 juta pada 2024.

Pemudidaya tilapia ini hanya bisa berjalan di negara-negara tropis. Salah satu pemasok terbesar produk hasil budidaya itu ke AS adalah Cina. "Namun, mereka mungkin dikenakan [tarif resiprokal AS] 50 persen sekian persen, sehingga tilapia Cina yang masuk ke AS menjadi tidak kompetitif," kata Ardi di papan publik JPFA pada Rabu (3/9).

Di lain sisi, pemerintah AS mengumumkan tarif resiprokal ke Indonesia sebesar 19 persen. Ardi menilai, hal tersebut akan membuka peluang bagi produsen di Indonesia, termasuk JPFA, untuk lebih mendorong ekspor produk tilapia ke AS. "Tarif 19 persennya itu ditanggung oleh konsumen di Amerika," katanya. "Sejauh ini, kami masih bisa serap karena tidak ada pemasok lain."

Guna menangkap peluang itu, JPFA pun berusaha meningkatkan kapasitas produksi sembari tetap menjaga kualitas produknya.

Namun, peluang memperdalam penetrasi ekspor produk itu ke AS hanya berlaku apabila kebijakan tarif Trump itu tak dibatalkan. Sebelum ini, Pengadilan Banding Federal memutuskan bahwa tarif global Trump bersifat ilegal pada Jumat (29/8) waktu setempat.

Kendati demikian, pengadilan masih mengizinkan pemerintahan Trump mengimplementasikan tarif itu secara sementara, paralel dengan proses sengketa hukum yang masih berjalan.

Dikutip dari IDX Mobile, saham JPFA terkoreksi 2,04 persen ke harga Rp1.680 pada perdagangan Rabu pukul 16.12 WIB.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Pingit Aria
EditorPingit Aria
Follow Us