Jakarta, FORTUNE - Pemilik Chelsea Football Club, Roman Abramovich, terkena pembekuan aset dan larangan bepergian oleh pemerintah Inggris. Ia merupakaan satu dari tujuh daftar oligarch Rusia yang dikenakan sanksi baru oleh pemerintah Inggris.
Selain Abramovich, pemerintah Inggris mengumumkan beberapa sosok yang juga dikenakan sanksi ekonomi tersebut, antara lain industrialis terkemuka Oleg Deripaska, kepala eksekutif Rosneft Igor Sechin dan kepala Gazprom Alexey Miller.
Spekulasi telah berkembang selama berminggu-minggu tentang apakah Abramovich akan masuk ke dalam daftar miliarder Rusia yang akan dijatuhi sanksi lantaran dianggap dekat dengan Kremlin.
Abramovich mengumumkan pekan lalu bahwa dia menjual Chelsea, setelah membeli klub Liga Utama Inggris itu pada 2003 dan membiayai kesuksesannya di tingkat domestik dan Eropa.
Pemerintah Inggris memperkirakan kekayaan bersih Abramovic £9,4 miliar (US$12,3 miliar). Meski demikian, pemerintah mengatakan mereka mengurangi dampak sanksi terhadap Chelsea dengan mengizinkan klub untuk terus beroperasi.
"Lisensi khusus mengizinkan sejumlah kegiatan yang berhubungan dengan sepak bola", kata pemerintah Inggris dalam sebuah pernyataan seperti dikutip Reuters.
“Ini termasuk izin bagi klub untuk terus memainkan pertandingan dan aktivitas sepak bola lainnya yang pada gilirannya akan melindungi Liga Premier, piramida sepak bola yang lebih luas, penggemar setia, dan klub lain,” tambahnya.
Deripaska, pemilik saham di En+ Group, sebuah perusahaan energi dan logam hijau Anglo-Rusia, adalah mitra bisnis Abramovich, sementara para pejabat menggambarkan Sechin sebagai “tangan kanan” Presiden Rusia Vladimir Putin.
Empat lainnya - Miller, ketua bank VTB Andrey Kostin, kepala Transneft Nikolai Tokarev dan ketua Bank Rossiya Dmitri Lebedev - adalah bagian dari lingkaran dalam, menurut pemerintah Inggris.
Secara kolektif, ketujuh orang itu memiliki kekayaan bersih sekitar £15 miliar ($19,2 miliar), bunyi pernyataan itu
Perdana Menteri Inggris Boris Johnson menyebut sanksi itu sebagai "langkah terbaru dalam dukungan tak tergoyahkan Inggris untuk rakyat Ukraina". Menteri Luar Negeri Inggris Liz Truss menambahkan: “Sanksi hari ini menunjukkan sekali lagi bahwa oligarki dan kleptokrat tidak memiliki tempat dalam ekonomi atau masyarakat kita.
“Dengan hubungan dekat mereka dengan Putin, mereka terlibat dalam agresinya. Darah rakyat Ukraina ada di tangan mereka. Mereka harus menundukkan kepala karena malu, ”katanya