Bappenas: 30% UMKM Siapkan Dana Operasional Cadangan

Jakarta, FORTUNE – Sebanyak 30 persen Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Indonesia berencana menyiapkan dana operasional cadangan guna menghadapi berbagai situasi tidak terduga yang berdampak buruk bagi bisnis yang mereka jalankan.
Direktur Pengembangan UMKM dan Koperasi Kementerian Perencanaan dan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas), Ahmad Dading Gunadi mengatakan, situasi buruk seperti pandemi Covid-19, mengakibatkan pendapatan dan tabungan UMKM hilang.
“Ada tiga tantangan utama yang dihadapi UMKM ke depan, yakni berkaitan dengan transformasi digital, ekspansi usaha, dan biaya operasional, di mana UMKM berencana membentuk dana cadangan ke depan,” ujar Dading dalam pantauan webinar side event G20, Senin (23/5).
Tantangan selain dana operasional
Dading juga mengungkapkan beberapa data yang dihimpun pihak Kementerian PPN selama pandemi, sebanyak 55 persen usaha kecil menunda melakukan ekspansi usaha. Mereka pun kini terpaksa butuh waktu lebih lama untuk meningkatkan usaha akibat situasi yang tidak menentu.
Lalu, ada pula 40 persen UMKM berharap segera membawa usaha mereka untuk bertransformasi secara digital, paling tidak menggunakan platform e-commerce untuk menjual produk-produk yang dihasilkan. Pasalnya, ada 94 persen konsumen jasa digital berniat melanjutkan konsumsinya setelah pandemi terlewati.